Polda Jabar Siapkan Strategi untuk Atasi Macet Total di Jalan Tol Cipali

Kendaraan pemudik lebaran melintasi jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di Purwakarta, Jawa Barat, 10 Juli 2015. TEMPO/Subekti
Kendaraan pemudik lebaran melintasi jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di Purwakarta, Jawa Barat, 10 Juli 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Bandung - Direktur Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Sugihardi mengatakan Jalan Tol Cikopo-Palimanan menjadi salah satu jalur mudik di Jawa Barat yang mendapatkan perhatian lebih. Jalur ini dinilai rawan kecelakaan. "Di Jawa Barat, banyak titik kecelakaan. Yang paling spesifik adalah Jalan Tol Cipali," ujar Sugihardi kepada Tempo, Selasa, 28 Juni 2016.

Menurut Sugihardi, untuk menekan angka kecelakaan saat musim mudik tahun ini, polisi telah melakukan sejumlah cara. Salah satunya memasang alat pengukur kecepatan untuk mendeteksi kendaraan yang melaju dengan kecepatan melebihi batas maksimal.

"Kami akan menindak pelanggaran terkait dengan batas kecepatan melalui sistem tilang. Apabila berpotensi menyebabkan kecelakaan masal, akan dilakukan penindakan," ujar Sugihardi.

Selain itu, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan pengelola jalan tol untuk memaksimalkan infrastruktur dan penunjang keselamatan para pengguna jalan, seperti lampu penerangan jalan, wire rope, dan rest area. Sugihardi mengatakan semua fasilitas jalan tol akan selesai sebelum 30 Juni 2016.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pengelola. Sudah dipasang wire rope di sepanjang 10 kilometer agar kendaraan tidak keluar dari jalur," kata Sugihardi.

Berdasarkan data pada 2015, jalur rawan kecelakaan di sepanjang jalan tol yang melintasi empat kabupaten di Jawa Barat ini berada di kilometer 166-175 di jalur A (jalur dari Cikopo menuju Palimanan). Sedangkan untuk jalur sebaliknya, titik rawan kecelakaan berada di kilometer 76-85.

Sepanjang  2015, di Jalan Tol Cipali telah terjadi 90 kasus kecelakaan dengan korban meninggal lebih dari 41 orang. Dari 90 kecelakaan, sebagian besar disebabkan human error atau kondisi ketika para pengemudi sedang lelah atau mengantuk.

Sugihardi mengatakan, selain rawan kecelakaan, di Jalan Tol Cipali terdapat sejumlah titik yang rawan tanah longsor. Ia menyebut titik rawan longsor itu berada di kilometer 102-103. "Pengerjaan untuk membenahi jalur longsor sudah dilakukan. Pada 30 Juni sudah bisa digunakan," ujarnya.

Selain menyiapkan rekayasa untuk menekan angka kecelakaan, kepolisian telah mengantisipasi antrean panjang di setiap pintu jalan tol.

Kepala Polda Jabar Inspektur Jendral Polisi Bambang Waskito mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pengelola jalan tol untuk memangkas proses administrasi di pintu-pintu jalan tol. "Yang dulu biasanya sampai enam sampai proses administrasi, sekarang sudah diintegrasikan di setiap pintu jalan tol dengan teknik pembayaran hanya tiga kali," ujar Bambang.

Bambang pun mengimbau para pemudik, yang menggunakan Jalan Tol Cipali, berhati-hati dan selalu waspada. Selain itu, ia berujar, para pemudik harus siap segalanya, mulai fisik, mental, hingga kondisi kendaraan. "Siapkan segala sesuatunya dengan baik," ujar Bambang.

IQBAL T. LAZUARDI S.