Menteri Basoeki Jamin Jalan Nasional Aman untuk Mudik  

Editor

Erwin prima

Pekerja membuat marka jalan di jalur tengah Dawuan, Majalengka, Jawa Barat, 27 Juni 2016. Menurut data Korlantas Polri jalur mudik dari Sumedang sampai Cijelag adalah jalur rawan kecelakaan. TEMPO/Prima Mulia
Pekerja membuat marka jalan di jalur tengah Dawuan, Majalengka, Jawa Barat, 27 Juni 2016. Menurut data Korlantas Polri jalur mudik dari Sumedang sampai Cijelag adalah jalur rawan kecelakaan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono mengatakan jalan-jalan nasional sudah siap dilewati para pemudik. Ia mengatakan hal ini setelah pihaknya meninjau jalan-jalan nasional yang ada. "Jalan nasional sudah lebih siap dipakai mudik," kata Basoeki saat ditemui di kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta Selatan, Selasa, 28 Juni 2016.

Basoeki menambahkan, bahwa total panjang jalan lintas di Sumatera ada 7.600 kilometer, terdiri atas jalan lintas barat, tengah, dan timur, juga sudah siap dilintasi. Meski ia menyebut ada beberapa titik yang rawan longsor. "Seperti Pekanbaru-Kandis dan Pekanbaru-Jambi," ujarnya.

Sedangkan untuk jalan di Pulau Jawa yang total panjang jalan lintasnya mencapai 3.500 kilometer, kondisinya bisa dilalui. Meski di beberapa tempat, ada titik rawan kemacetan seperti pembangunan Jembatan Sipait yang diperkirakan baru akan selesai H-6 Lebaran.

Selain itu, di Jawa juga ada tambahan beberapa jalan tol, seperti Pejagan-Brebes Timur, Surabaya-Mojokerto, Kertosono-Mojokerto, Bawen-Salatiga, dan Solo-Kertosono. "Ada dua jalan yang fungsional, jalan alternatif," ujarnya.

Untuk mengatasi titik-titik rawan longsor, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyiagakan sejumlah personel piket dan alat-alat berat di lokasi. Sedangkan untuk jalan-jalan yang sering banjir, satuan tugas banjir masih tetap diaktifkan. "Kepala balai enggak boleh tinggalkan kantor, handphone-nya on 24 jam," ujarnya.

DIKO OKTARA