Stasiun Bandung Sediakan Alat Pacu Jantung untuk Pemudik

TEMPO/Prima Mulia
TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Stasiun Bandung menambah fasilitas kesehatan untuk calon penumpang kereta api berupa alat pacu jantung (AED) bagi para pemudik. Fasilitas ini disediakan disediakan sejak dua minggu sebelum bulan ramadan.

Kepala Humas Daerah Operasi 2 Bandung, Franoto Wibowo mengatakan, alat ini untuk sementara baru tersedia di Stasiun Bandung. Alat itu disimpan dalam sebuah kotak putih yang tergantung di dinding stasiun, tepatnya stasiun selatan. Penumpang yang hendak menggunakan alat pacu jantung diperbolehkan menggunakan sendiri dengan cara melihat petunjuk penggunaannya yang tertera di samping kotak.

Franoto mengatakan disediakannya alat pacu jantung tersebut untuk mengantisipasi penumpang yang sudah tua atau memiliki riwayat sakit jantung. Selain itu untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang dalam melakukan mudik lebaran.

“Di Stasiun Bandung kini menyiapkan satu paket alat pacu jantung bagi penumpang, beserta unit kesehatan yang berjaga selama 24 jam beserta dokter. Sedangkan untuk stasiun Kiaracondong, alat pacu jantung belum disediakan,”ujarnya, kepada Tempo, pada Jumat, 24 Juni 2016.

Sementara itu ruangan pos kesehatan  berukuran 5x4 meter yang terletak di pojok kanan stasiun, setiap harinya memberikan layanan kesehatan, baik petugas ataupun penumpang stasiun. Dalam satu hari pos  kesehatan memeriksa 200 petugas  kereta api setiap keberangkatan, mulai dari masinis, polisi khusus, dan kondektur.

Pemeriksaan dilakukan mulai dari tes kesehatan, tes fisik, dan pemeriksaan terhadap penggunaan narkoba. Sedangkan pelayanan kesehatan untuk penumpang cukup jarang dilakukan.

“Karena di Stasiun Bandung sudah mulai tertib, jadi di sini jarang ada yang sakit atau masuk ke layanan kesehatan. Paling kalau dihitung sebulan cuma ada 10 orang yang masuk. Tapi kalau untuk petugas setiap harinya pasti diperiksa,” ujar Ratih Eka Cahya Ningrum, petugas layanan kesehatan stasiun, Senin, 27 Juni 2016.

Tidak hanya alat pacu jantung, pos kesehatan Stasiun Bandung juga menyediakan alat kesehatan yang lengkap  seperti ruang pemeriksaan, kursi roda, oksigen, infus, alat pengukur tensi, serta obat-obatan.

Mendekati puncak arus mudik, Ratih menghimbau calon penumpang kereta api agar tetap memperhatikan kondisi saat melakukan perjalanan. Ratih mengatakan penumpang diminta memperhatikan kondisi tubuh, menyediakan obat-obatan pribadi dan memperhatikan aturan di dalam kereta.

“Meskipun jarang yang sakit, tapi setidaknya penumpang juga harus memperhatikan kondisi, menyediakan obat-obatan sendiri. Kita di sini juga selalu memberikan perlengkapan P3K kepada Polsus untuk berjaga-jaga di dalam kereta, karena di dalam kereta tidak ada petugas kesehatan,” ujar Ratih.

RESTIA AIDILA JONEVA