Arus Mudik Diperkirakan Mulai 1 Juli  

Pekerja membuat marka jalan di jalur tengah Dawuan, Majalengka, Jawa Barat, 27 Juni 2016. Menurut data Korlantas Polri jalur mudik dari Sumedang sampai Cijelag adalah jalur rawan kecelakaan. TEMPO/Prima Mulia
Pekerja membuat marka jalan di jalur tengah Dawuan, Majalengka, Jawa Barat, 27 Juni 2016. Menurut data Korlantas Polri jalur mudik dari Sumedang sampai Cijelag adalah jalur rawan kecelakaan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.COBandung - Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan lonjakan arus mudik Hari Raya Lebaran diperkirakan mulai terjadi pada 1 Juli nanti. “Perkiraan arus mudik itu mulai tanggal 1 Juli sampai 3 Juli pergerakan transportasinya, perkiraan puncak mungkin tanggal 3 Juli,” katanya di Bandung, Senin, 27 Juni 2016. 

Dedi mengatakan pergerakan kendaraan arus mudik saat ini belum terlihat lonjakannya kendati arus kendaraan sudah mulai padat. “Kondisi sudah padat terutama di KM14 pertemuan di Cikunir sampai Cikarang, baru KM37 lepas. Tapi dominasinya itu angkutan barang,” katanya. 

Dedi berharap, kenaikan pergerakan angkutan barang itu mengantisipasi larangan angkutan di Jawa Barat yang lebih cepat. Jawa Barat memilih melarang angkutan berat melintas di jalur mudik sejak H-7 sampai H+7, kecuali untuk kendaraan yang mengangkut kebutuhan pokok dan BBM. 

Dia mengklaim sudah mengirim surat pemberitahuan ke provinsi tetangga soal larangan itu. “Kalau angkutan berat masih bergerak H-7, akan terjadi kepadatan,” kata Dedi. 

Dedi mengatakan angkutan berat yang masih ditemukan melintas akan diminta berhenti di kantong parkir yang sudah disediakan. “Kalau dia lewat Pantura, kita berhentikan di Pantura. Kalau masuk jalan tol, kita berhentikan setelah keluar. Kita taruh di jalur-jalur itu,” ujarnya. 

Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat Guntoro mengatakan seluruh pekerjaan perbaikan jalan akan dihentikan pada H-7 untuk menghindari kemacetan. Beberapa perbaikan itu di antaranya perbaikan jalan lingkar di Sukabumi, juga jalur mudik di Cijelag-Cikamurang. “Itu akan jadi titik-titik macet kalau tidak kita berhentikan,” katanya di Bandung, Senin, 27 Juni 2016.

Guntoro mengatakan, selama arus angkutan Lebaran sejak H-7 sampai H+7, anak buahnya akan disebar untuk bersiaga di sepanjang jalur mudik. “Petugas dan alat berat stand by untuk mengantisipasi ambles, longsor, serta banjir,” ujarnya. 

AHMAD FIKRI