BMKG Minta Pemudik Bengkulu Waspadai Hujan dan Longsor  

Editor

Zed abidien

TEMPO/Kink Kusuma Rein
TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Bengkulu - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bengkulu memprediksi cuaca buruk dan hujan lebat akan terjadi sepekan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah. Sehingga para pemudik diperingati untuk waspada terutama di titik rawan longsor karena hujan lebat berpotensi memicu terjadinya longsor.

Menurut prakirawan BMKG, Bengkulu Haris Syahid Hakim, diperkirakan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat akan terjadi pada sepekan sebelum Lebaran sehingga perlu diwaspadai pemudik pada arus mudik yang tinggal menghitung hari.

“Diharapkan pemudik untuk tetap waspada terutama di titik-titik rawan longsor dan tidak memaksakan kendaraan bila cuaca buruk saat di perjalanan,” kata Haris Senin, 27 Juni 2016.

Menurut dia, hujan yang turun nanti bakal diikuti angin kencang dan petir. Dia mengimbau para pemudik untuk tetap waspada dan tidak memaksakan kendaraan bila cuaca buruk menghadang perjalanan. "Pemudik harus waspada dan jangan memaksakan melaju dalam kecepatan tinggi," imbau Haris.

Koordinator Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Edward Saputra, mengatakan titik rawan longsor terbanyak terdapat di jalan lintas barat dari Lampung–Bengkulu dan Bengkulu-Sumatera Barat, meliputi Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Seluma, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, dan Kabupaten Mukomuko.

Sedangkan titik rawan longsor di jalan lintas tengah (Jalinteng) antara Bengkulua dan Sumatera Selatan, meliputi Kecamatan Sindang Kelingi, Padang Ulak Tanding, dan Binduriang. Kemudian tiga titik di jalan penghubung Kabupaten Rejang Lebong-Lebong. “Selain rawan longsor, jalan tersebut juga sempit dan memiliki tikungan tajam, tanjakan dan turunan yang curam,” kata Edward.

Maka selain menyiapkan alat berat dan petugas yang siaga 24 jam, BPBD juga mengimbau pemudik untuk tidak melakukan perjalanan pada malam hari. Hal ini agar kemacetan akibat longsor bisa tertangani secara cepat dan mengurangi risiko tindak kejahatan di jalan raya.

PHESI ESTER JULIKAWATI