Lebaran, Desa Wisata Yogyakarta Siap Tampung Wisatawan  

Editor

Nur Haryanto

Tripadvisor.co.id
Tripadvisor.co.id

TEMPO.COSleman - Ketersediaan kamar penginapan di Sleman sangat memadai untuk liburan panjang pada Lebaran 2016. Pada libur Idul Fitri 1437 Hijriah tersedia 6.600 kamar. Para wisatawan atau pemudik bisa leluasa memilih hotel atau penginapan yang diinginkan. Kamar hotel atau penginapan yang tersedia di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lebih dari 20 ribu kamar.

"Terhitung mulai 2 Juli hingga 10 Juli 2016," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman AA Ayu Laksmidewi, Kamis, 23 Juni 2016.

Tidak hanya hotel atau pondok wisata yang siap untuk menyambut tamu. Tapi banyak juga desa wisata yang telah menyiapkan program bagi para wisatawan luar daerah yang ingin menikmati suasana kampung. "Menginap di desa wisata itu merupakan sensasi tersendiri, terutama bagi orang yang hidup di perkotaan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman AA Ayu Laksmidewi, Kamis, 23 Juni 2016.

Suasana perdesaan sangat berbeda dengan menginap di hotel. Menginap atau live-in di desa wisata layaknya menginap di keluarga sendiri dengan suasana alami perdesaan dan dengan keakraban pemilik rumah. 

Wisatawan, kata Ayu, selain menikmati suasana keakraban, dapat melakukan aktivitas tradisional bersama dengan warga masyarakat setempat. Seperti membajak sawah, bercocok tanam, dan kegiatan kampung lainnya. 

Desa wisata di Sleman yang siap menerima tamu di kala libur panjang telah menyiapkan 186 kamar dengan daya tampung 381 orang. Beberapa desa wisata yang siap menerima tamu adalah Desa Wisata Tanjung dengan 26 kamar berkapasitas 60 orang, Desa Wisata Sidoakur 12 kamar kapasitas 25 orang, Desa Wisata Brayut 10 kamar kapasitas 20 orang, Desa Wisata Grogol 5 kamar kapasitas 10 orang, Desa Wisata Brajan 8 kamar kapasitas 16 orang, Desa Wisata Pulesari 50 kamar kapasitas 100 orang, juga Desa Wisata Pentingsari 75 kamar berkapasitas 150 orang.

"Dua hari sebelum Lebaran sudah siap menerima tamu. Tamu bisa berinteraksi dengan keluarga dan bisa untuk acara Syawalan keluarga," kata Ayu.

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Yogyakarta Herman Tony menyatakan, hotel atau penginapan di Daerah Istimewa Yogyakarta ada lebih dari 20 buah. Separuhnya adalah kamar hotel kelas bintang. "Banyak kamar, sangat memadai bagi wisatawan di libur panjang," katanya. 

Namun ia juga mewanti-wanti supaya pengelola hotel tidak perang tarif. Sudah ada kesepakatan, hotel kelas bintang lima dibatasi dengan tarif paling rendah Rp 500 ribu, bintang empat Rp 400 ribu, bintang tiga Rp 300 ribu, bintang dua Rp 250 ribu, dan bintang satu Rp 200 ribu.

Jumlah hotel kelas bintang di kabupaten ini ada 36 hotel dengan jumlah kamar 3.086 kamar. Sedangkan hotel kelas non-bintang ada sebanyak 147 hotel dengan kapasitas kamar sebanyak 2.272 kamar. Tidak hanya itu, wisatawan juga bisa menginap di pondok wisata yang jumlahnya ada 256 dengan kapasitas 1.329 kamar.

Pada libur Lebaran tahun-tahun sebelumnya, tingkat hunian atau okupansi sebagian besar hotel di Sleman mencapai 100 persen. Artinya, semua kamar terisi tamu. Mereka pesan kamar jauh hari sebelum hari H. Dengan adanya banyak lokasi tujuan wisata di Sleman, diharapkan para tamu atau wisatawan bisa menginap.

MUH SYAIFULLAH