Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Yogyakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan 25 posko siaga Lebaran 2016. Sebanyak 585 relawan dan 20 armada ambulans siap membantu para pemudik dan masyarakat. Posko itu tersebar di semua kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Sleman, Yogyakarta, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul.
"Ini merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pertolongan pertama dan pelayanan ambulans yang disiagakan di seluruh PMD se-DIY," kata Ketua PMI Daerah Istimewa Yogyakarta Herry Zudianto, Minggu, 2 Juni 2016.
PMI berkoordinasi dengan instansi lain, seperti dinas kesehatan, pramuka, kepolisian, dan pemadam kebakaran, dalam menangani posko Lebaran ini. Pos ini dimulai pada H-4 Lebaran hingga H+4 Lebaran (2 Juli-10 Juli 2016).
Sedangkan persediaan darah berbagai golongan dijamin mencukupi bagi yang membutuhkan. Sebab, pengambilan darah dari para pendonor juga dilakukan pada bulan puasa, baik di masjid-masjid maupun tempat ibadah lain dan berbagai kegiatan donor darah.
"Stok darah aman di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Yogyakarta sebagai penyangga UTD PMI se-Daerah Istimewa Yogyakarta," ujarnya.
Menurut Suryanto, pengurus bidang UTD PMI Daerah Istimewa Yogyakarta, jumlah penerimaan darah berdasarkan tempat donor pada semester pertama 2016 sebanyak 11.683 kantong di UTD PMI. Sedangkan sebanyak 27.768 kantong merupakan hasil donor melalui mobil unit.
Rata-rata permintaan darah per bulan di Kota Yogyakarta sebanyak 3.500 kantong. Di Sleman, permintaan darah sebanyak 620 kantong, di Bantul 740 kantong, di Gunungkidul sebanyak 480 kantong, dan permintaan per bulan di Kulon Progo sebanyak 350 kantong. "Stok darah mulai menipis seminggu menjelang Lebaran dan seminggu sesudahnya. Namun masih di ambang aman," tutur Suryanto.
Ia menambahkan, jumlah pendonor darah di Daerah Istimewa Yogyakarta pada semester I 2016 sebanyak 23.401 laki-laki. Sedangkan pendonor perempuan sebanyak 16.049 orang.
MUH SYAIFULLAH
