Layani Pemudik, Pelabuhan Ketapang Siapkan 41 Feri  

Editor

Zed abidien

Suasana Arus Mudik dan Balik Jawa Bali di Pelabuhan Ketapang
Suasana Arus Mudik dan Balik Jawa Bali di Pelabuhan Ketapang

TEMPO.COBanyuwangi - Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Ketapang Banyuwangi Ispriyanto mengatakan 41 kapal motor penumpang (KMP) bakal beroperasi mengangkut pemudik di Pelabuhan Banyuwangi. "Untuk mudik Lebaran pekan mendatang ini, ada 41 kapal yang akan beroperasi," kata Ispriyanto, Minggu, 26 Juni 2016.

Mengenai kesiapan kapal angkutan Lebaran ini, telah dilakukan ram check (uji petik) sejak awal Juni pada puluhan kapal tersebut. "Uji petik sudah dilakukan mulai 1 Juni 2016. Untuk 41 KMP sudah kami lakukan uji petik," ujarnya. 

Dia mengatakan uji petik berjalan lancar kendati tetap masih ada kekurangan. "Kekurangan masih ada, tapi minor bukan mayor. Tetap kami imbau untuk dilengkapi. Senin besok, akan kami cek lagi kekurangan itu," ujar Ispriyanto.

Pihaknya akan terus menekan agar operator kapal segera melengkapi. "Kalau tidak dilengkapi, tetap kami tekan. Kalau tidak dilengkapi juga, kapal tidak akan kami kasih surat persetujuan pelayaran (SPP) untuk angkutan Lebaran," tutur Ispriyanto. Karena itu, dia mengimbau kepada calon penumpang kapal untuk tidak berebut saat naik ke kapal.

"Kapal sudah siap semua dan sudah ram check, jadi enggak usah berebutan naik ke kapal. Ada 41 kapal, pasti terangkut semua," ucap Ispriyanto. Dia juga mengatakan puncak arus mudik diperkirakan pada Minggu hingga Senin, 3-4 Juli 2016. Peningkatan arus penumpang diperkirakan mulai Jumat, 1 Juli. Dia juga mengatakan jauh hari sebelumnya bahwa pihaknya sudah melakukan pelatihan terhadap awak kapal.

"Keselamatan pelayaran, terutama terhadap kapal-kapan angkutan Lebaran, dilakukan dengan persiapan, uji petik atau pengecekan, bahkan sudah dilakukan latihan dalam penggunaan alat-alat keselamatan,” katanya. "Soalnya, Kementerian Perhubungan pada 2016 ini mengharapkan zero accident. Jadi seluruh angkutan diharapkan zero accident."

DAVID PRIYASIDHARTA