Dishub Surakarta: Waspadai 11 Titik Rawan Macet di Solo  

Ilustrasi kemacetan kendaraan pemudik. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ilustrasi kemacetan kendaraan pemudik. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta menyatakan ada sebelas titik yang rawan macet selama masa mudik dan balik Lebaran di Solo.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Surakarta Yosca Herman Soedrajad, Jumat, 24 Juni 2016, titik yang rawan macet selama kurun itu, antara lain Bundaran Manahan, Viaduk Gilingan, Simpang Gilingan, dan Simpang Tirtonadi.

Coyudan, Simpang Dawung, Bundaran Gladag, Sangkrah, Bundaran Baron, dan Bundaran Purwosari, menurut dia, juga rawan macet selama masa mudik dan balik Lebaran.

"Pusat perbelanjaan, seperti mal dan pasar tradisional, juga berpotensi menjadi lokasi kemacetan. Terutama saat beban puncak arus mudik dan balik mendatang," katanya.

Ia mengatakan, selain karena peningkatan jumlah kendaraan yang melintas, kemacetan terjadi karena banyaknya warga yang mengunjungi pusat perbelanjaan dan tempat hiburan selama libur Lebaran.

"Apalagi pusat-pusat perbelanjaan biasanya dipenuhi pengunjung, yang mencari berbagai kebutuhan Lebaran," katanya.

Ia menjelaskan, pemerintah sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi kemacetan selama libur Lebaran, antara lain dengan menyiapkan kantong-kantong parkir, membatasi arus kendaraan berat, serta memaksimalkan peran petugas lapangan dalam mengatur lalu lintas kendaraan.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta Sri Baskoro berencana mengoptimalkan jalur-jalur alternatif dalam kota guna mengurai kemacetan, memasang rambu-rambu pengalihan arus kendaraan di persimpangan, serta memasang barikade di lokasi rawan macet.

Ia memperkirakan jumlah kendaraan yang masuk ke kota Solo selama masa mudik Lebaran sampai 8.604.833 unit, lebih banyak dibanding tahun lalu yang tercatat 7.822.566 unit.

ANTARA