Armada Mudik di Jalur Trans Sulawesi Dikurangi, Ini Sebabnya  

Kondektur bus merapikan barang bawaan pemudik di Terminal Malengkeri, Makassar, 15 Juli 2015. Sejumlah bus antar kota antar provinsi disesaki pemudik, karena hari ini diperkirakan menjadi puncak arus mudik di makassar. TEMPO/Fahmi Ali
Kondektur bus merapikan barang bawaan pemudik di Terminal Malengkeri, Makassar, 15 Juli 2015. Sejumlah bus antar kota antar provinsi disesaki pemudik, karena hari ini diperkirakan menjadi puncak arus mudik di makassar. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Makassar - Dua perusahaan otobus besar di Makassar, New Liman dan Litha & Co, mengurangi armada bus menjelang arus mudik Lebaran 2016. Pengurangan itu akibat menurunnya pemudik yang akan melintas di jalur Trans Sulawesi.

"Ada penurunan penumpang sekitar 30 persen dibanding Lebaran tahun lalu," kata Syahrir Mantigi, pemilik PO New Liman, Kamis, 23 Juni 2016.

Menyikapi penurunan penumpang itu, New Liman hanya menyiapkan 25 dari 40 unit armada yang dimiliki. Syahrir menyatakan menurunnya jumlah pemudik lebih disebabkan kondisi ekonomi yang cenderung tidak membaik. "Aktivitas usaha berjalan lambat yang memicu pergerakan orang juga tidak begitu ramai," kata Syahrir.

Liman melayani jasa angkutan dari Makassar ke Sulawesi Barat hingga Sulawesi Tengah. Di wilayah timur Sulawesi Selatan, Liman membuka rute hingga areal pertambangan nikel di Sorowako. Hingga pertengahan pekan ini, belum ada lonjakan penumpang yang signifikan. Syahrir memprediksi, peningkatan arus mudik baru akan padat pada H-5 Lebaran. "Pesanan tiket juga masih rendah," ujarnya.

Manajer Operasional PO Litha & Co Hery Lewa menyatakan hanya menyiapkan 80 dari 100 unit bus yang dimiliki. Armada itu akan mulai melayani pemudik yang mulai ramai pada H-5 Lebaran. "Tiket kami sudah habis hingga H-1 Lebaran. Sekitar 1.300 kursi telah terisi," kata Hery.

Hery memprediksi lonjakan pemudik akan mulai terasa pada akhir pekan ini. Litha & Co melayani rute Makassar-Poso dan Makassar-Mamuju Utara.

Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Frans Barung Mengera, menyatakan pihaknya menyiapkan 109 pos pelayanan dan pengamanan terpadu sepanjang jalur Trans Sulawesi. Pos pengamanan itu akan didirikan oleh setiap kepolisian resor di daerah mulai H-7 sampai H+7 Lebaran.

"Ada 7.450 personel gabungan polisi, tentara, tim medis, dan Jasa Raharja yang akan bertugas melayani arus mudik tahun ini," ujar Barung.

ABDUL RAHMAN