Polri Kerahkan 150 Ribu Personel untuk Operasi Ramadaniya  

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti dan Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar meluncurkan aplikasi Sahabat Polri di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, 20 Juni 2016. Aplikasi ini hadir untuk memudahkan komunikasi masyarakat dan Polri. TEMPO/Rezki Alvionitasari
Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti dan Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar meluncurkan aplikasi Sahabat Polri di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, 20 Juni 2016. Aplikasi ini hadir untuk memudahkan komunikasi masyarakat dan Polri. TEMPO/Rezki Alvionitasari

TEMPO.COJakarta - Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan Kepolisian RI mengerahkan 150 ribu personel di seluruh Indonesia dalam Operasi Ramadaniya 2016. Ramadaniya adalah sandi operasi Polri dalam pengamanan Idul Fitri 1437 Hijriah. Kegiatan ini sebelumnya bernama Operasi Ketupat.

Menurut Boy, titik-titik yang menjadi pusat pengamanan polisi adalah arus mudik, rumah tinggal, dan obyek wisata. "Termasuk di pintu arus mudik, seperti pelabuhan, terminal, dan bandara," kata dia di Markas Besar Polri, Selasa, 21 Juni 2016.

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan program pengamanan ini berlangsung mulai 30 Juni sampai 15 Juli 2016. Konsentrasi kemacetan, kata dia, ada kemungkinan bakal terjadi di perbatasan Jawa Tengah dan Brebes.

Badrodin mengatakan, karena Hari Bhayangkara atau hari lahir Kepolisian Nasional jatuh pada 1 Juli, bertepatan dengan waktu mudik masyarakat, perayaannya akan dilakukan secara sederhana. "Tidak ada upacara besar-besaran," ujarnya di sela acara buka puasa di kantornya, Senin, 20 Juni 2016.

Menurut Badrodin, anggota Polri juga akan lebih sibuk mengamankan arus mudik Lebaran. "Anggota kami juga sudah ada di lapangan," katanya.

REZKI ALVIONITASARI