Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Padang - Pemerintah menyatakan ada sejumlah titik jalur mudik di Sumatera Barat yang rawan terjadi tanah longsor. "Ada sekitar puluhan titik ruas jalan yang rawan longsor," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, dan Permukiman Sumatera Barat Suprapto, Selasa, 21 Juni 2016.
Dari hasil pemetaan, di Kabupaten Sijunjung hingga Dharmasraya terdapat 11 titik rawan tanah longsor yang berada di jalan provinsi ataupun nasional. Sedangkan di Kabupaten Agam terdapat lima titik di jalan nasional dan delapan titik di jalan provinsi.
Di Kabupaten Limapuluh Kota, ada tujuh titik rawan tanah longsor di jalan provinsi. Sedangkan di Pasaman hingga Pasaman Barat, ada sembilan titik. Sekitar 16 titik rawan tanah longsor juga berada di Kabupaten Solok hingga Kota Solok: 2 titik di jalan nasional dan 14 titik di jalan provinsi.
Kemudian, di Kabupaten Solok Selatan, ada tujuh titik. Di Kabupaten Padang Pariaman, ada satu titik. Di Kabupaten Tanah Datar, ada 3 titik di jalan nasional dan 12 titik di jalan provinsi. Sedangkan di Pesisir Selatan ada dua titik. Di Padang juga ada dua titik. Total keseluruhan mencapai 80 titik rawan tanah longsor.
"Untuk mengamankan titik tersebut, kami menempatkan alat berat di jalur mudik yang rawan longsor," ujar Suprapto. Sebab, kata dia, pihaknya akan berupaya membebaskan kawasan tersebut dari longsoran. Tumpukan material tanah longsor sepanjang musim hujan akan disingkirkan.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Sumatera Barat Amran mengatakan puncak arus mudik di daerah ini diperkirakan terjadi pada H-3. Namun diperkirakan tidak akan terjadi kepadatan. "Sebelum H-3, sudah banyak juga orang yang mudik. Terutama mahasiswa yang sudah libur lebih awal," ucapnya.
Selain itu, ia memastikan rambu-rambu lalu lintas sudah terpasang secukupnya. Namun, sebelum H-7, rambu tambahan untuk pemberitahuan jalan alternatif mulai dipasang.
ANDRI EL FARUQI
