Mudik Lebaran, DPR Pantau Titik Rawan Kecelakaan & Kemacetan

Kendaraan pemudik terjebak kemacetan di jalan tol Palikanci, Cirebon, Jawa Barat, pada H-2 Lebaran, Rabu, 15 Juli 2015. Antrean kendaraan pada puncak arus mudik ini mencapai 38 km. ANTARA/Sigid Kurniawan
Kendaraan pemudik terjebak kemacetan di jalan tol Palikanci, Cirebon, Jawa Barat, pada H-2 Lebaran, Rabu, 15 Juli 2015. Antrean kendaraan pada puncak arus mudik ini mencapai 38 km. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi V DPR RI bersama sejumlah kementerian dan pihak-pihak terkait akan ikut memantau titik rawan kecelakaan dan kemacetan saat mudik Lebaran 1437 H.

"Rabu (22 Jui 2016) atau Kamis (23 Juni 2016), kami akan ikut memeriksa titik-titik rawan kecelakaan dan kemacetan, terutama di beberapa ruas tol yang baru dibuka," ujar Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Faris di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (20 Juni 2016).

Lebih lanjut, Fary mengatakan Komisi V juga akan melihat persiapan mudik di sejumlah pelabuhan salah satunya di Surabaya dan dermaga-dermaga misalnya di Lampung.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi V, Muhidin mengatakan, sejumlah titik rawan yang akan dipantau antara lain kawasan Pantura, Tol Cipali, penyeberangan di Banyuwangi.

"Menyangkut titik rawan menghadapi Lebaran, kami akan pantau keseluruhan. Semua moda transportasi, mulai dari darat, laut dan udara. Kami minta tim pemantau terkait mudik Lebaran stand by 1X24 jam," tutur Muhidin.

"Titik rawan seperti Pantura, tol Cipali, harus termonitoring. Termasuk penyebrangan di Banyuwangi, kereta api di Surabaya dan titik-titik rawan lainnya," tambah dia.

ANTARA