Jalur Perbatasan Bogor-Cianjur Rawan Bagi Pemudik

Editor

Zed abidien

Bus pariwisata Mustika Mega Utama tersebut mengangkut rombongan peziarah asal Bogor yang akan menuju Cianjur. Di kawasan Ciloto bus oleng, diduga menghindari jalan yang berlubang dan menabrak tebing. TEMPO/Deden Abdul Aziz
Bus pariwisata Mustika Mega Utama tersebut mengangkut rombongan peziarah asal Bogor yang akan menuju Cianjur. Di kawasan Ciloto bus oleng, diduga menghindari jalan yang berlubang dan menabrak tebing. TEMPO/Deden Abdul Aziz

TEMPO.CO, Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor memetakan dari sembilan titik wilayah yang akan menjadi jalur mudik di Kabupaten Bogor ada dua titik yang rawan untuk perjalanan mudik malam hari, terutama jalur transyogi perbatasan Bogor-Cianjur.

Kepala Bidang Pengendalian dan Oprasi Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan ( DLLAJ) Kabupaten Bogor, Adam Aryo Wibowo mengatakan, dia titik rawan bagi pemudik ini berada di wilayah Cibeet, Kecamatan Tanjungsari dan wilayah Leuwiliang.  "Wilayah Cibeet karena merupakan jalur perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Cianjur," kata dia.

Titik rawan yang terjadi di jalur mudik Cibeet itu yakni, rawan kecelakaan lalu lintas karena jalurnya berbukit serta minim penerangan lampu jalan. "Selain rawan kecelakaan di lokasi ini juga sangat rawan begal karena jauh dengan permukiman penduduk serta lokasinya merupakan perbukitan dengan banyak jurang curam," kata dia.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kepolisian, PMI, dan Pramuka yang akan ditempatkan di Pos Pengamanan. "Nanti akan ada pospam di sana, untuk menambah fasilitas PJU kami sudah berkoordinasi dengan Dinas ESDM," kata dia.

Dia mengatakan, dari sembilan pospam yang disebar di sembilan titik arus mudik di Kabupaten Bogor, sebagian besar merupakan jalur rawan kemacetan dan sebagian lagi jalur rawan kecelakaan lalu lintas terutama bagi pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua. "Yang paling diantisipasi di sembilan titik mudik yang kami petakan adalah jalur rawan kemacetan, terutama saat jalur wisata," kata dia.

Adam mengatakan ada tujuh lokasi pospam yang merupakan daerah rawan kemacetan yakni, Puncak, Ciawi, Cileungsi, Parung, Leuwilaing, Cigombong, dan Terminal Bubulak. "Daerah-daerah ini merupakan titik kemacetan yang harus diantisipasi karena merupakan lokasi wisata dan pusat industri dan pasar," kata dia.

Untuk mengantisipasi kemacetan teraebut, pihaknya akan melarang semua truk besar beroperasi mulai dari H-5 hingga H+5 lebaran kecuali truk yang memuat sembako dan BBM. "Biasanya jalur yang harus bebas dari truk besar selama arus mudik dan arus wisata yakni Jalan Transyogi dan Jalan Bocimi," kata dia.

M. SIDIK PERMANA