Pemudik Kendaraan Pribadi Meningkat, Ini Antisipasinya

Editor

Zed abidien

Ledakan arus balik memasuki H+4 mengalami puncaknya dan mengakibatkan kemacetan hingga 20 kilometer di ruas jalan tol Cipali, 21 Juli 2015. Kemacetan terjadi mulai dari gerbang utama Cikopo, Purwakarta hingga kilometer 98 Kalijati, Subang. TEMPO /Nanang Sutisna
Ledakan arus balik memasuki H+4 mengalami puncaknya dan mengakibatkan kemacetan hingga 20 kilometer di ruas jalan tol Cipali, 21 Juli 2015. Kemacetan terjadi mulai dari gerbang utama Cikopo, Purwakarta hingga kilometer 98 Kalijati, Subang. TEMPO /Nanang Sutisna

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan bahwa dalam menghadapi arus mudik dan arus balik Lebaran, yang sulit diantisipasi oleh pihaknya adalah kendaraan pribadi. Hal ini karena jumlah pemudik yang menggunakan transportasi pribadi sulit diestimasikan, dan bertumbuh terus tiap tahunnya.

"Roda empat kami estimasikan tumbuh 4,5 persen dan motor bisa sampai 50 persen," kata Menteri Jonan saat ditemui di depan Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Jakarta, Senin 20 Juni 2016.

Jonan melanjutkan bahwa ia mengimbau kepada para pengguna kendaraan pribadi, agar tak usah memiliki target waktu sampai ke tempat tujuan. Kemudian para pengemudi yang merasa lelah ya baiknya beristirahat, jangan dipaksakan demi cepat sampai tujuan.

Sementara Wakil Kepala Korps Lalu Lintas Polri Brigadir Jenderal Indrajit mengatakan bahwa yang paling sulit memang melihat apakah pengendara itu lelah atau tidak. Karena itu pihaknya menyediakan check point di beberapa tempat. "Pengguna roda dua itu dua-tiga jam lelah pasti."

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono juga mengatakan pihaknya sudah mengecek beberapa tempat rest area seperti di Tol Cipali. "Kami cek kebersihan, tempat parkir sampai toilet," ujar dia.

Basoeki menuturkan bahwa pihaknya juga sudah mengirimkan toilet-toilet mobile di sejumlah tempat jalur mudik, untuk memudahkan masyarakat. "Yang sudah ada (toilet) 100 unit," ucap Basoeki menuturkan.

DIKO OKTARA