Ceramah di ITB, JK: Di Surga Nanti Banyak Orang Indonesia

TEMPO.CO, Bandung -Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi ceramah di depan lebih sekitar 1.000 jamaah dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum dalam talkshow Irama atau Inspirasi Ramadan di Masjid Salman, ITB, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 19 Juni 2016. JK memberi materi bertema arti kepemimpinan sejati untuk rahmat semesta alam.

JK membuka paparannya dengan kalimat menjadikan semua pekerjaan itu ibadah. "Kata-kata itu saya dapat dari ayah saya dulu. Saya kira di surga nanti akan banyak orang Indonesia ya," ujarnya disambut tawa hadirin.

Dia melanjutkan, sebagai negara muslim, Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia. “Di Arab cuma 10 persen dari Indonesia. Saya lihat ibadah di sini luar biasa,” katanya.

Dia melanjutkan, Indonesia semestinya bisa menjadi negara maju. Dia juga mendorong generasi muda untuk berwirausaha. “Jadi pedagang itu sunah Rasul, bukan sunah orang Cina,” ujarnya.

JK juga membahas masalah dunia pendidikan dengan jiwa kewirausahaan. "Skill dan inovasi. Skill bisa dari pendidikan tapi untuk jadi inovatif tidak perlu sekolah. Itu banyak pengusaha kaya gak tamat sekolahnya.

Saat paparan JK usai, jamaah diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab. Salah seorang mahasiswi S2 ITB bernama Anggi menanyakan masalah kepemimpinan terkait isu gender.

"Dalam konteks nasional tak ada bedanya. Siapa saja bisa memimpin. Di negara Islam seperti Pakistan juga Bhutto pernah jadi presiden. Di negara kita ada presiden wanita. Amerika saja belum pernah dipimpin oleh presiden wanita. Tidak ada bedanya kepemimpinan oleh pria atau wanita di kita," kata JK.

Usai memberi ceramah, Wakil Presiden Jusuf Kalla menunaikan shalat ashar berjamaah bersama seluruh hadirin dan menerima cinderamata lukisan kaligrafi berukura besar.

Setelah itu rombongan Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Gubernur Ahmad Heryawan, Menteri Yuddy Chrisnandi, Kepala Bapenas Sofyan Djalil, Rektor ITB Kadarsah Suryadi, Pangdam Siliwangi Hadi Prasodjo, meinggalkan Masjid Salman ITB. "Tak ada doorstop ya," kata protokoler istana.

Sedangkan Rektor ITB Kadarsah Suryadi berharap kehadiran Wapres JK bisa menginspirasi dan memberi wawasan baru pada para mahasiswa.

PRIMA MULIA