Ada 26 Titik Rawan Bencana di Jalur Kereta Brebes

Penumpang bersiap menaiki kereta api Pangrango jurusan Sukabumi-Bogor Paledang di Stasiun Kereta Api Cigombong, Bogor, 4 Juli 2015. Stasiun ini memiliki tiga jalur rel kereta api. Jalur satu tidak ada kelanjutannya lagi, karena relnya sudah dipakai untuk kanibal jalur dua. Mundri Winanto
Penumpang bersiap menaiki kereta api Pangrango jurusan Sukabumi-Bogor Paledang di Stasiun Kereta Api Cigombong, Bogor, 4 Juli 2015. Stasiun ini memiliki tiga jalur rel kereta api. Jalur satu tidak ada kelanjutannya lagi, karena relnya sudah dipakai untuk kanibal jalur dua. Mundri Winanto

TEMPO.CO, Brebes - PT. Kereta Api Indonesia (KAI) daerah operasi 5 mewaspadai 26 titik rawan bencana di sepanjang rel di wilayah tersebut. Di jalur tersebut PT KAI akan meningkatkan penjagaan selama 24 jam. “Ke-26 titik tersebut rawan bencana alam berupa longsor, ambles, banjir, dan pohon tumbang,” kata  Manajer Humas PT KAI Daop 5, Surono, Rabu, 15 Juni 2016.

Menurut Surono, 26 titik itu terdiri dari 9 titik rawan ambles, 10 titik rawan longsor, lima titik rawan pohon tumbang, dua titik rawan banjir, dan sembilan titik jembatan panjang yang rawan saat sungai banjir. Titik rawan longsor di antaranya di jalur Slawi- Balapulang, Karangsari- Karanggandul (2 titik), Banjar Patroman- Langen, Meluwung- Cipari, dan petak Kawunganten- Jeruklegi.

Surono menambahkan jalur rel yang rawan pohon tumbang masing-masing berlokasi di km 24+500 hingga 27+900 di daerah hutan KPH Balapulang, di km 310 - 311 antara Linggapura- Bumiayu , dan di km 314+7 hingga km 318+1 antara Bumiayu-Kretek Brebes. “Sedangkan titik rawan banjir ada di tiga titik yakni di antara Linggapura- Bumiayu Brebes, Karangsari-Karanggandul, Banyumas dan Meluwung-Cipari, Cilacap,” kata dia.

Menurut Surono, PT KAI Daop 5 juga memberikan perhatian serius terhadap sembilan titik jembatan yang rawan didera banjir. Ke-9 jembatan tersebut berada di 4 titik di Brebes antara Linggpura- Bumiayu- Kretek, Dua titik di Kabupaten Banyumas yakni di Sungai Logawa dan Sungai Serayu, satu titik di Kabupaten Cilacap (Sungai Serayu) dan dua titik di Kabupaten Kebumen (Sungai Lukulo dan sungai Butuh).

Adapun titik rawan ambles terbanyak terdapat antara Kawuganten- Jeruklegi sebanyak 5 titik. “Titik rawan ambles ini tersebar dalam radius 10 kilometer antara km 364+200 hingga km 374++100 di petak jalur ini,” kata Surono.

Untuk mengantisipasi gangguan akibat bencana alam di jalur KA tersebut, PT KAI Daop 5 Purwokerto menyiapkan alat dan material untuk siaga (AMUS) di 7 titik stasiun. Masing- masing stasiun Prupuk, Karangsari, Purwokerto, Kebasen, Kroya, Kebumen dan Kutoarjo. Peralatan dan material yang disiapkan tersebut meliputi generator untuk penerangan, bantalan kayu, karung plastik, pasir, batu balas, perancah, dan besi "H-beam". “Alat dan material tersebut diperlukan untuk menangani kondisi darurat akibat bencana alam seperti longsoran serta amblesan di jalur KA secara cepat.”

Selama angkutan lebaran, kata dia, pihaknya akan menempatkan petugas penjaga di 26 titik rawan bencana tersebut dalam 24 jam penuh yang terbagi 3 shift. mereka bertugas memantau dan melaporkan ke pusat kendali operasi KA di Purwokerto jika terjadi gejala gangguan bencana alam.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ