Mudik Lebaran, Jalan Tol Solo-Sragen Sudah Bisa Digunakan

Editor

Zed abidien

Pengendara melintas di jalan tol Solo-Kertosono (Soker) di Desa Jeruksawit, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, yang belum menyatu karena terdapat lahan permakaman umum milik warga yang sedang dalam proses pemindahan, 18 April 2016. ANTARA FOTO
Pengendara melintas di jalan tol Solo-Kertosono (Soker) di Desa Jeruksawit, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, yang belum menyatu karena terdapat lahan permakaman umum milik warga yang sedang dalam proses pemindahan, 18 April 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.COJakarta - Pelaksana pembangunan jalan tol ruas Solo-Sragen memastikan bahwa jalur tersebut bisa digunakan untuk arus mudik. Hanya, baru satu jalur yang bisa dipergunakan dengan aman.

"Kami akan menerapkan sistem satu arah," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Solo-Kertosono I, Berdu Cahyono, Selasa, 14 Juni 2016.

Saat arus mudik, mereka akan membuka jalur dari arah Solo menuju Sragen. "Disesuaikan dengan prediksi kepadatan arus lalu lintas," katanya. Sebaliknya, mereka akan membuka jalur Sragen menuju Solo saat arus balik.

Saat ini, jalur yang akan digunakan untuk arus mudik belum sempurna. "Beberapa sudah dalam kondisi beton rigid," katanya. Sedangkan beberapa ruas masih berupa beton dasar. Namun Berdu menjamin jalan tersebut sudah aman untuk digunakan.

Meski demikian, pengguna harus tetap berhati-hati lantaran jalan tersebut belum dilengkapi marka. "Rambu-rambu sementara akan dipasang sekitar H-10," tuturnya.

Selain itu, jalan tol tersebut hanya bisa dilalui pada pagi-petang. "Belum ada penerangan jalan," katanya. Karena itu, jalur tersebut rawan jika digunakan pada malam hari.

Menurut Berdu, saat ini pihaknya tengah mempercepat pembangunan di beberapa titik, terutama di jalur masuk tol. "Ada tiga pintu tol, yaitu di Klodran, Kemiri, dan Pungkruk," katanya. Saat ini tiga pintu masuk itu baru berupa jalan tanah padat.

Dalam melayani arus mudik, pihaknya akan menyiapkan empat posko pengamanan dan kesehatan. "Dilengkapi kendaraan ambulans untuk kondisi darurat," ucapnya. Selain itu, pihaknya menyiagakan mobil derek.

Jalan tol Solo-Sragen menjadi bagian dari ruas tol Solo-Ngawi. Jalur tersebut memiliki panjang 25 kilometer.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta Sri Baskoro berharap pengoperasian jalur tol bisa mengurangi kepadatan lalu lintas di dalam kota. "Pemudik menuju Jawa Timur bisa langsung masuk jalan tol," katanya.

Apalagi jalan tol tersebut bisa digunakan masyarakat secara gratis selama arus mudik dan arus balik. "Namun baru kendaraan kecil yang boleh masuk," ujar Baskoro. Sedangkan truk dan bus belum diperkenankan memasuki jalan tol tersebut.

AHMAD RAFIQ