Selama Ramadan Gambia Larang Musik dan Tarian  

Presiden Gambia, Yahya Jammeh. amnesty.or.jp
Presiden Gambia, Yahya Jammeh. amnesty.or.jp

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Gambia melarang musik, tarian, dan tetabuhan tambur selama bulan suci Ramadan. Bagi pelanggar, jelas polisi Gambia, akan ditahan. "Masyarakat mematuhi aturan tersebut," kata polisi.

Seorang juru bicara kepolisian mengatakan masyarakat diminta melaporkan kepada pihak berwenang bila melihat kegiatan yang melanggar peraturan pemerintah.

"Warga masyarakat mematuhi apa yang digariskan pemerintah atas pelarangan musik tambur dan tarian selama bulan Ramadan. Sampai sejauh ini belum ada yang ditahan oleh polisi atas pelanggaran peraturan tersebut," kata juru bicara kepolisian, Lamin Njie, kepada kantor berita AFP.

Kantor kepolisian Gambia dalam pernyataan pekan lalu memperingatkan bahwa seluruh acara, kegiatan, dan berbagai program yang menggunakan tambur, musik, dan tarian selama puasa, termasuk di malam hari, dilarang.

Gambia adalah sebuah negara Islam sebagaimana ditetapkan Presiden Yahya Jammeh pada Desember 2015. Meskipun demikian negeri kecil di Afrika Barat itu tetap menghormati pemeluk agama minoritas Kristen dan perempuan yang tidak mengenakan pakaian muslimah.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN