Kalimantan Tengah Minta Tambahan Kapal Angkutan Lebaran  

TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Palangkaraya - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah segera menyurati Kementerian Perhubungan untuk meminta penambahan kapal angkutan Lebaran 2016. Penambahan armada kapal diperlukan sesuai permintaan otoritas Pelabuhan Panglima Utar di Kabupaten Kotawaringin Barat.

Hal itu dikemukakan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran kepada wartawan di Palangkaraya, Senin, 13 Juni 2016. Menurut dia, penambahan kapal untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang yang mudik ke Pulau Jawa. Terutama para pekerja perkebunan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat dan daerah sekitarnya. “Kami berharap Kementerian Perhubungan secepatnya merespons permintaan kami,” katanya.

Sedangkan untuk mengantisipasi angkutan mudik Lebaran melalui Pelabuhan Sampit, Kotawaringin Timur, pihak Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mendapatkan tambahan empat call (jadwal keberangkatan) dari Pelabuhan Sampit.

Hal itu dikatakan Kepala PT Pelni Cabang Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Lamson Ompusunggu, ketika dihubungi Senin, 13 Juni 2016. "Kami sudah dapat kepastian penambahan dari 11 call menjadi 15 call,” ujar dia, seraya menjelaskan pihaknya tidak perlu lagi meminta penambahan ke Kementerian Perhubungan.

Lamson belum bisa menjelaskan berapa banyak peningkatan jumlah penumpang para arus mudik dari Pelabuhan Sampit. Namun, kalau terjadi lonjakan penumpang, pihaknya sudah mengantisipasinya dengan penambahan armada kapal. “Sebagai perbandingan, saat mudik Lebaran 2015, diperkirakan sekitar 18 ribu penumpang yang mudik melalui Pelabuhan Sampit.”

KARANA W.W.