Awal Ramadan, Okupansi Hotel di Padang Turun Drastis  

Hotel dengan 210 kamar ini menawarkan suasana perbukitan yang sejuk.
Hotel dengan 210 kamar ini menawarkan suasana perbukitan yang sejuk.

TEMPO.COJakarta - Tingkat hunian pada hotel di Padang, Sumatera Barat pada Minggu pertama Ramadan turun drastis. Salah satunya dipengaruhi oleh turunnya jumlah wisatawan yang datang ke provinsi ini.

"Berhubung bulan Ramadan, tentu wisatawan akan berkurang, ditambah kegiatan-kegiatan yang menggunakan hotel juga tidak begitu banyak, sehingga tingkat hunian hotel menurun," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Barat Maulana Yusran di Padang, Kamis, 9 Juni 2016.

Ia menambahkan, pihaknya dan pihak hotel juga tidak bisa berbuat banyak. Sebab, setiap memasuki bulan Ramadan, hal seperti ini pasti terjadi setidaknya sampai datangnya Lebaran.

"Kami tidak bisa berbuat apa-apa, tergantung pihak hotelnya saja apakah akan menawarkan paket khusus atau bagaimana," ujarnya. Pernyataan ini juga disepakati General Manager (GM) Hotel Bumi Minang, Tri Pamudji Rahardjo. Dia menyebutkan, semenjak beberapa hari ini, hunian di hotelnya tergolong sepi.

"Hingga hari ini penghuni hotel tidak sampai 30 persen, mulai sepinya semenjak terjadi gempa kemarin," katanya. Ia menambahkan, untuk saat ini, pihaknya sudah membuat beberapa tawaran paket baru dengan harga khusus, seperti paket sahur, buka bersama, dan halal bi halal.

"Untuk paket buka bersama kami juga langsung menghadirkan ustad untuk memberi tausiah," katanya. Keadaan seperti ini, menurut Tri, tidak akan berlangsung lama. Dia menerangkan, untuk minggu depan saja, sudah kembali ada pesanan kamar. "Untuk minggu depan sudah ada beberapa yang reservasi, biasanya akan mencapai puncak setelah H+2 Lebaran," ujarnya, menambahkan.

ANTARA