Lebaran, Damri Targetkan Laba Operasional Naik 22,2%

TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Umum Djawatan Angkoetan Motor Republik Indonesia menargetkan laba operasional angkutan bus antarkota antarprovinsi dari angkutan lebaran tahun ini naik sekitar 22,2%.

Direktur Keselamatan dan Pelayanan Perum Damri Gede Pasek Suardika menuturkan perusahaan berharap pendapatan laba operasional selama angkutan lebaran tahun ini sekitar Rp22 miliar dari Rp18 miliar pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, perusahaan mentargetkan pendapatan total selama masa lebaran tahun ini mencapai Rp39,7 miliar dari Rp34,6 miliar.

Harapan perusahaan mengenai kenaikan laba operasional selama masa angkutan lebaran tahun ini dari tahun sebelumnya seiring dengan perkiraan naiknya jumlah penumpang dan kesiapan armada angkutan lebaran.

Dia menuturkan, pada angkutan lebaran kali ini perusahaan memprediksikan penumpang bus AKAP Damri mencapai 271.000 dari 211.000 realisasi tahun lalu. Adapun mengenai jumlah armada bus yang telah perusahaan siapkan tahun ini mencapai 708 unit atau naik dari 630 unit pada tahun sebelumnya.

“Kita tren selama tiga tahun ini dan kesiapan armada. Karena ada tambahan bus dari pemerintah, kita bisa realokasi untuk gunakan sebagai antisipasi lonjakan penumpang,” kata Gede, Jakarta, Rabu (8 Juni 2016).

Selain itu, dia menambahkan, perusahaan juga tidak menaikan tarif bus antarkota antarprovinsi (AKAP) pada angkutan lebaran tahun ini. Dengan begitu, dia menuturkan, perusahaan berharap masyarakat beralih menggunakan bus damri daripada moda transportasi lainnya.

Dia menuturkan, alasan perusahaan tidak menaikan tarif tiket bus AKAP miliknya karena harga bahan bakar solar mengalami penurunan. Dengan begitu, dia menuturkan, tarifnya akan sama dengan tarif pada angkutan lebaran tahun lalu.

Tarif Jakarta–Wonosobo yang paling murah sebesar Rp184.000. Sementara kelas bisnis mencapai Rp221.000 dan kelas eksekutif mencapai Rp242.000. Adapun, tarif Jakarta – Yogyakarta yang terendah sebesar Rp226.000, kemudian bisnis 273.000, dan eksekutif 294.000.

Sementara itu terkait dengan program mudik gratis yang pemerintah adakan, Gede menuturkan, hal tersebut tidak akan berpengaruh terhadap pangsa pasar penumpang perusahaan. Menurutnya, jumlah mudik gratis tersebut angkanya tidak besar.

Adapun terkait dengan mudik gratis yang pihak swasta adakan, dia meyakini, pangsa pasar penumpangnya berbeda dengan penumpang bus AKAP Damri. Dia menuturkan, saat ini terdapat 125–150 bus Damri yang disewa untuk angkutan gratis selama masa lebaran.

Pada saat ini, dia menuturkan, perusahaan melakukan ramp check terhadap keseluruhan bus AKAP yang akan beroperasi dalam angkutan lebaran kali ini. Tidak hanya itu, perusahaan juga melakukan pemeriksaan kesiapan terhadap pengemudinya seperti tes kesehatan, narkoba, dan sebagainya.

Sementara itu untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya masalah selama perjalanan, perusahaan juga telah menyiapkan delapan titik pemeriksaan yang dilengkapi dengan tempat istirahat, restoran, suku cadang ringan, dan mobil storing.

BISNIS.COM