Ada Jajanan Air Mata di Kota Kupang  

Ilustrasi Ramadhan. Robertus Pudyanto/Getty Images
Ilustrasi Ramadhan. Robertus Pudyanto/Getty Images

TEMPO.COKupang - Sejumlah pedagang kue untuk berbuka puasa membanjiri jalan protokol Ir Soekarno di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pedagang di pasar Ramadan ini dikenal dengan sebutan JAM atau jajanan air mata.

Disebut jajanan air mata karena hampir sebagian besar pedagang berasal dari Kelurahan Air Mata, Kecamatan Kota Lama, yang rata-rata menganut agama Islam. Mereka biasanya mulai berjualan sekitar pukul 15.00 Wita menjelang berbuka puasa.

Banyak jajanan berupa kue-kue yang dijual di lokasi tersebut, seperti kue kek, gorengan, dan kue bajongko. Makanan lain yang dijual adalah kalesong, sate, dan es buah. 

Pedagang di pasar Ramadan bisa meraup keuntungan yang cukup besar selama bulan puasa. Penghasilan mereka sehari bisa mencapai Rp 1 juta. "Sehari kami bisa meraup keuntungan hingga Rp 1 juta," kata Yeni, seorang pedagang yang ditemui wartawan, Rabu, 8 Juni 2016.

Yeni mengatakan keuntungannya naik dua kali lipat saat bulan puasa ini. Walaupun dia mengakui banyak pedagang dadakan yang berjualan saat bulan puasa saja. "Omzet penjualan meningkat dua kali lipat saat bulan Ramadan seperti ini," ujarnya.

Selain umat muslim yang hendak berbuka puasa, jajanan warga ini juga diserbu warga nonmuslim yang melintas di jalan tersebut. "Kami juga menunggu pasar Ramadan untuk menikmati jajanan khas air mata ini," tutur Erwin, seorang warga Kota Kupang.

Tradisi warga Kota Kupang saat berbuka puasa di pasar Ramadan menjadikan daerah itu sebagai tempat wisata kuliner baru saat Ramadan. 

YOHANES SEO