Bahaya! Tidur Setelah Makan Sahur  

Editor

Suseno TNR

Ilustrasi. webmd.com
Ilustrasi. webmd.com

TEMPO.COJakarta - Kebanyakan orang memiliki kebiasaan tidur setelah menyantap hidangan sahur. Kantuk yang masih melanda dan rasa kenyang membuat seseorang memutuskan kembali tidur. Namun bolehkah tidur setelah menyantap makanan? Adakah efek negatif dari kebiasaan tersebut? 

Seperti dilansir laman New Health Advisor, tidur setelah makan tidak akan meningkatkan berat badan, melainkan dapat menyebabkan beberapa efek negatif berikut ini.

Heartburn
Berbaring setelah makan dapat memperparah rasa terbakar pada bagian dada (heartburn). Heartburn disebabkan oleh kadar asam yang berlebih di perut sehingga asam tersebut naik ke dada atau tenggorokan. Hal ini dapat menimbulkan sendawa dan rasa asam di mulut Anda.

Acid reflux
Tidur setelah makan dapat menimbulkan acid reflux atau disebut juga gastroesophageal reflux disease (GERD). Acid reflux adalah kondisi di mana katup yang berada di antara perut dengan esofagus tidak tertutup. Akibatnya, asam di dalam perut naik hingga tenggorokan dan menimbulkan sensasi terbakar. Jika kondisi ini tidak diatasi, asam tersebut dapat merusak lapisan mukosa (jaringan yang membatasi rongga saluran cerna dan saluran napas) tenggorokan dan menyebabkan komplikasi.

Stroke
Menurut salah satu penelitian, mereka yang tidur setelah makan berisiko lebih besar terkena stroke. Hasil penelitian tersebut menunjukkan mereka yang menunggu dalam jangka waktu yang paling lama setelah makan untuk tidur memiliki risiko paling kecil terserang stroke. Terdapat beberapa teori tentang hasil penelitian ini. Ada yang menghubungkan acid reflux dengan sleep apnea (salah satu gangguan tidur) yang dapat menyebabkan stroke. Ada pula yang mengatakan, ketika tidur, tubuh mengalami kesulitan mencerna, terjadi perubahan gula darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol sehingga meningkatkan risiko terkena stroke.

TABLOIDBINTANG.COM