Kisah Umar bin Khattab: Mengkritik tanpa Melukai

Editor

Suseno TNR

Ilustrasi Pengemis di Dubai. Gulfnews.com
Ilustrasi Pengemis di Dubai. Gulfnews.com

TEMPO.CO - Ketika Umar bin Khattab diangkat menjadi khalifah, dia menurunkan Khalid bin Walid dari jabatannya sebagai Gubernur Syiria. Nashirah bin Sahmi meriwayatkan, khalifah Umar menyampaikan khotbah di Jabiya, menjelaskan keputusannya itu.

"Aku memerintahkan agar kekayaan negara dipelihara untuk para pendatang miskin, tapi dia (Khalid bin Walid) membagi-bagikannya kepada orang-orang yang berstatus tinggi dan yang memuji-mujinya. Karena itu, aku bebas tugaskan dia dan kutunjuk Abu Ubaidah bin Jarrah untuk menggantikannya."

Abu Amr bin Hafs, kerabat Khalid, yang hadir ketika itu, tiba-tiba melompat sampai ke kaki Umar dan berkata, "Demi Allah, tidak ada pembenaran atas tindakan menggusur seseorang yang ditunjuk oleh Rasulullah sendiri, sebagaimana tidak ada alasan menyarungkan pedang yang telah dihunus Nabi, ataupun meletakkan bendera yang telah ia tegakkan. Engkau perlakukan kerabatmu sendiri dengan motif balas dendam."

Umar mendengarkan ucapan Abu Amr hingga selesai. Kemudian ia menjawab dengan lemah-lembut: "Engkau adalah kerabat Khalid, dan kau masih sangat muda. Kau bela dia mati-matian semata-mata karena dia adalah anak pamanmu."

*) Sumber: Buku Kecil Kearifan Islam—Kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat yang Penuh Ilham dan Mencerahkan, Seri II/ Maulana Wahiduddin Khan (Pustaka Alvabet, 2005)

Baca juga:
Teman Ahok Siap Galau? Ini 3 Pendorong Ahok Lari ke Partai
Pilkada DKI: Tiga Pemicu Ahok Bakal Kompromi dengan Partai