Baznas Siapkan Program Produktif untuk Salurkan Zakat  

Ratusan pengunjung menghadiri acara Peduli Ramadhan di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (9/8). Dalam kegiatan rutin yang diselanggarakan tiap tahunnya, menurut catatan Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (Bazis) mengalami peningkatan sebesar 32,72% dari tahun lalu. TEMPO/Aditia Noviansyah
Ratusan pengunjung menghadiri acara Peduli Ramadhan di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (9/8). Dalam kegiatan rutin yang diselanggarakan tiap tahunnya, menurut catatan Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (Bazis) mengalami peningkatan sebesar 32,72% dari tahun lalu. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional menyiapkan sejumlah program selama Ramadan. Semua program dirangkum dalam tema "Kebangkitan Zakat".

Direktur Amil Zakat Nasional M. Arifin Purwakananta mengatakan tema di atas dipilih sebagai bentuk dorongan produktivitas penyaluran zakat. Baznas kini tidak hanya berfokus menghimpun dan membagikan zakat. "Kami ingin menyadarkan masyarakat untuk membayar zakat lewat Badan Amil Zakat resmi," katanya di gedung Arthaloka, Jakarta, Selasa, 7 Juni 2016.

Program Ramadan yang telah disusun pun lebih mirip dengan jemput bola. Tim Baznas mengubah cara penyaluran zakat. Awalnya, penerima zakat datang meminta. Kini Baznas yang menyalurkan langsung ke tempat mereka. Penyaluran zakat, kata Arifin, tak lagi berupa uang tunai dan bahan kebutuhan pokok. "Kami juga memberikan pendidikan dan pelatihan," katanya.

Arifin mengatakan Baznas punya program Gerakan Devisa Mudik. Program pelatihan ini diberikan di sepuluh desa di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. "Pelatihan diberikan untuk memanfaatkan perputaran uang saat masa mudik Lebaran," ucap Arifin. Ia mengatakan para pemudik cenderung konsumtif. Uang pemudik 30 persen dihabiskan di kota. Sedangkan 30 persen lainnya di perjalanan dan 30 persen digunakan di desa. "Jika uang diputar di desa, pemudik dapat lebih produktif di kampung halaman," katanya.

Program lainnya ialah Peduli Migran Hong Kong yang dilaksanakan di Victoria Park Hong Kong, 17-19 Juni 2016. Program tersebut merupakan kegiatan advokasi, seperti penyebaran panduan Ramadan, takziah, serta pelatihan keterampilan psikologi dasar.

Baznas juga menyelenggarakan Pesantren Entrepreneur di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Pasar Rebo, 21-24 Juni 2016. "Kami menyeleksi anak jalanan Jakarta yang berminat menjadi pengusaha muda," katanya. Ada 60 anak yang akan menerima pelatihan keterampilan dan mental.

Ada juga program ReUsed Market. Program tersebut mendorong para penjual barang bekas meningkatkan taraf hidup. Program akan dilaksanakan di Pasar Loak Kebayoran Lama pada 25 Juni hingga 5 Juli 2016.

Program lainnya adalah Teras Sehat. Program yang dilaksanakan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi ini merupakan program kesehatan yang bersifat pencegahan. "Kami memberikan informasi mengenai kegunaan puasa untuk kesehatan, ibu hamil dan menyusui, hingga untuk mereka yang menderita sakit," katanya. Program tersebut dimulai 6 Juni hingga 5 Juli 2016.

Bazarnas juga menyiapkan hidangan berkah Ramadan di Jabodetabek. "Ini adalah program penyediaan konsumsi untuk berbuka puasa dan sahur bagi penerima zakat di lingkungan penduduk miskin," tutur Arifin.

VINDRY FLORENTIN