Warga Berebut, Operasi Pasar Sembako Murah di Kediri Ricuh  

Warga berebut membeli gula dalam pasar murah di Lapangan Bululawang, Malang, Minggu (6/9). Operasi pasar murah menyediakan gula seharga Rp. 7.000 per-kg sementara di pasaran harga gula berkisar Rp. 9.570, per-kg. Foto: TEMPO/Nurdiansah
Warga berebut membeli gula dalam pasar murah di Lapangan Bululawang, Malang, Minggu (6/9). Operasi pasar murah menyediakan gula seharga Rp. 7.000 per-kg sementara di pasaran harga gula berkisar Rp. 9.570, per-kg. Foto: TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.COKediri - Operasi pasar sembako murah di Pasar Bandar, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri dibanjiri ratusan warga, Selasa, 7 Juni 2016. Tak sedikit warga yang melakukan aksi borong dengan berbagai modus dan tak diketahui petugas.

Meski operasi pasar baru dibuka di atas pukul 06.00 WIB, warga sudah menunggu sejak setengah jam sebelumnya demi mendapatkan sembako murah. Mereka langsung merangsek mengerubuti truk pembawa sembako yang didanai Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Baca juga:
Teman Ahok Siap Galau? Ini 3 Pendorong Ahok Lari ke Partai
Ribut Achmad Dhani & Kapolda Metro, Begini Keduanya Ketemu...

Petugas Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Pemerintah Kota Kediri tak kuasa menahan masyarakat yang berdesak-desakan berebut sembako. Meski dibantu anggota Satuan Polisi Pamong Praja, para pembeli tetap merangsek berusaha mendapatkan sembako yang dijual di bawah harga pasar. 

Aksi desak-desakan ini tak pelak membuat sejumlah anak kecil menangis karena terjepit di tengah kerumunan orang dewasa. Selain itu, mereka tak cukup mendapat asupan oksigen hingga menambah kegaduhan antrean. “Tolong yang tertib, semua pasti kebagian,” ucap petugas dari atas bak truk mencoba menenangkan pembeli, Selasa.

Operasi pasar ini menjual sejumlah kebutuhan pokok, yakni gula pasir, beras, minyak goreng, dan tepung terigu. Barang-barang tersebut dipatok lebih murah dibanding harga pasaran, yang terdiri atas beras ukuran 5 kilogram seharga Rp 43.000, gula pasir seharga Rp 11.750 per kilogram, tepung terigu seharga Rp 7.200 per kilogram, dan minyak goreng seharga Rp 11.300 per kilogram. Petugas membatasi penjualan ini masing-masing kepala sebesar satu sak beras kapasitas 5 kilogram, gula 2 kilogram, dan minyak goreng 5 kilogram. 

Namun, meski telah dibatasi, masyarakat tetap melakukan aksi borong dengan berbagai modus. Mulai dengan mengantre berulang-ulang hingga menyuruh orang lain membeli. Tak sedikit dari mereka yang lolos membawa sembako dalam jumlah besar meski beberapa sempat diketahui petugas. 

Suyati, salah satu pembeli, mengaku telah menunggu truk pembawa sembako ini sejak pagi lantaran melejitnya harga sembako di pasar tradisional. Karena itu, dia mengajak anaknya ikut mengantre demi mendapatkan kesempatan membeli sembako murah. Dia mencontohkan, harga beras dalam operasi pasar ini Rp 6.000 lebih murah dibanding beras yang dijual di pasar. “Kualitasnya sama,” katanya. 

Wali Kota Kediri Abdullah Abubakar yang mengawasi langsung operasi pasar bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Djoko Raharto mengatakan petugas tetap berupaya memaksimalkan distribusi sembako ini secara merata. Bahkan Pemerintah Kota Kediri telah membuat paket operasi pasar di tiap kelurahan untuk menjangkau seluruh masyarakat. “Pemerintah memberi subsidi untuk biaya angkutnya sehingga sembako ini lebih murah,” katanya.

HARI TRI WASONO

Baca juga:
Teman Ahok Siap Galau? Ini 3 Pendorong Ahok Lari ke Partai
Ribut Achmad Dhani & Kapolda Metro, Begini Keduanya Ketemu...