Jelang Mudik Lebaran, Jabar Minta Truk Dilarang Beroperasi  

Editor

Zed abidien

Truk Gula Terguling, Tol Merak Alami Kemacetan.
Truk Gula Terguling, Tol Merak Alami Kemacetan.

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan sudah mengirim surat kepada Kementerian Perhubungan. Dalam surat itu, ia meminta waktu larangan kendaraan angkutan berat beroperasi selama Lebaran diperpanjang.

“Sudah ada usulan H-5 sampai H+3 (kendaraan angkutan berat dilarang beroperasi), tapi kami mengusulkan untuk Jawa Barat H-7 sampai H+7,” katanya di Bandung, Selasa, 7 Juni 2016.

Dedi beralasan, Jawa Barat menjadi daerah lintasan sekaligus tujuan pemudik. Dispensasi hanya diberikan kepada angkutan bahan makanan, ternak, BBM dan gas, serta pos.

Menurut Dedi, pergerakan kendaraan angkutan Lebaran dikhawatirkan makin padat jika bercampur dengan angkutan pengiriman barang. “Kita belajar berdasarkan data fenomena yang terjadi pada 24 Desember (saat libur Natal). Ada lonjakan pergerakan kendaraan di pintu Jalan Tol Cikarang Utama 38 persen. Itu setengahnya dominasi oleh angkutan barang dan menjadi sumber penyebab kemacetan,” ujarnya.

Dedi khawatir situasi tersebut berulang. Karena itu, ia minta Kementerian memperpanjang masa larangan angkutan barang untuk beroperasi. “Apalagi menjelang hari raya. Kami pastikan H-7 sampai H+7 untuk Jawa Barat seperti itu, tinggal dibahas Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, dan sektor-sektor lain. Kami tetap berharap H-7 sampai H+7 (angkutan barang tak beroperasi),” katanya.

Dedi mengatakan, untuk menghindari kemacetan, sudah disiapkan kantong parkir bagi angkutan berat yang terjebak di arus angkutan Lebaran. “Kami sudah menyiapkan kantong-kantong parkir yang ada di Pantura, jalur tengah, dan selatan, apabila terjadi trouble spot kemacetan,” ucapnya.

AHMAD FIKRI