Seperti Ini Persiapan Menteri Jonan Hadapi Arus Mudik  

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh redaksi Tempo dalam diskusi saat berkunjung ke gedung Tempo di Palmerah, Jakarta, 29 April 2016. Dalam diskusi hangat tersebut, Jonan menjawab berbagai pertanyaan dengan gaya bahasa yang santai dengan suasana yang akrab. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh redaksi Tempo dalam diskusi saat berkunjung ke gedung Tempo di Palmerah, Jakarta, 29 April 2016. Dalam diskusi hangat tersebut, Jonan menjawab berbagai pertanyaan dengan gaya bahasa yang santai dengan suasana yang akrab. TEMPO/Nufus Nita Hidayati

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memaparkan beberapa persiapan yang dilakukan kementeriannya untuk menghadapi arus mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri, Juli mendatang. Persiapan kali ini hampir sama dengan tahun lalu.

"Yang beda apa? Satu, jumlah sarana, baik kereta penumpang, pesawat, maupun kapal laut naik 3-5 persen karena perkiraan penumpang transportasi umum itu kira-kira naik 3-5 persen dalam setahun," kata Jonan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 6 Juni 2016.

Baca Juga: Ini Langkah Pertamina Hadapi Arus Mudik dan Arus Balik  

Selain itu, menurut Jonan, pemerintah memeriksa kelayakan transportasi umum sejak akhir pekan lalu. Untuk bus antarkota-antarprovinsi (AKAP), Kementerian Perhubungan akan memeriksa sekitar 1.400 armada. "Kereta penumpang juga sekitar 1.400 armada."

Jonan menambahkan, Kemenhub akan menguji kelayakan sekitar 500 armada pesawat udara. Selain itu, untuk kapal laut penumpang, seribu armada akan diperiksa. "Kelayakannya diperiksa mulai pekan lalu sampai 24 Juni besok. Satu-satu diperiksa. Kalau tidak layak jalan, ya harus diperbaiki," tuturnya.

Simak: Mudik Laut, Pemerintah Siapkan 1.273 Kapal  

Pemeriksaan itu, menurut Jonan, dimulai sejak akhir pekan lalu supaya kendaraan yang tidak layak jalan dapat diperbaiki lebih dulu. Namun, apabila armada tersebut tidak bisa diperbaiki, armada tidak diizinkan beroperasi. "Karena operasi lebaran bukan hanya memindahkan penumpang dari satu titik ke titik lain, tapi juga meningkatkan kualitas keselamatan transportasi."

ANGELINA ANJAR SAWITRI