Puasa & Lebaran, Pasokan Elpiji DIY & Surakarta Naik 12%

Ilustrasi Tabung Gas Elpiji 12 Kilogram. ANTARA FOTO/Ismar Patrizki
Ilustrasi Tabung Gas Elpiji 12 Kilogram. ANTARA FOTO/Ismar Patrizki

TEMPO.CO, Jakarta - Peningkatan pasok elpiji dilakukan Pertamina selama Ramadan hingga Idulfitri 2016.

PT Pertamina Marketing Operation Region IV untuk Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta menaikkan alokasi elpiji bersubsidi atau tabung isi tiga kilogram untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar gas di daerah itu selama Ramadhan 1437 Hijriah.

"Untuk elpiji, menghadapi puasa dan lebaran, kami alokasikan naik sekitar 10 sampai 12%," kata Branch Manajer PT Pertamina MOR IV untuk DIY dan Surakarta Doddy Prasetya di Bantul, Senin (6 Juni 2016).

Menurut dia, permintaan elpiji bersubsidi selama bulan puasa diprediksi mengalami kenaikan dibanding sebelumnya, bahkan menjelang lebaran kenaikannya makin signifikan, sehingga kenaikan alokasi diharapkan bisa mencukupi permintaan atau kebutuhan.

Doddy mengatakan kenaikan alokasi elpiji tersebut didistribusikan ke seluruh pangkalan resmi yang terdapat di empat kabupaten dan satu kota di DIY, yang saat ini diakui keberadaannya sudah merata di masing-masing daerah.

"Untuk wilayah DIY itu sendiri kami sampaikan bahwa pemerataan pangkalan sudah lumayan bagus, contoh di Kulon Progo, Sleman dan Bantul sudah di atas 95%," katanya.

Sedangkan di wilayah Kota Yogyakarta, lanjut dia, pemerataan pangkalan elpiji diklaim sudah mencapai 100%, atau di setiap kelurahan minimal sudah terdapat satu tempat penjualan elpiji secara resmi itu.

"Kecuali di Kabupaten Gunung Kidul, karena wilayahnya yang sangat luas dan medannya pegunungan, jadi pemeratannya masih belum di atas 95%," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Sulistyanto mengatakan kuota elpiji tiga kilogram dari PT Pertamina untuk Bantul pada 2016 sekitar 22.800 tabung per hari, namun selama Ramadan hingga Lebaran pasokan akan ditambah.

"Untuk elpiji selama Ramadan hingga Lebaran ada penambahan pasokan, karena permintaannya naik sekitar 10 sampai 20 persen, namun jelang Lebaran kenaikan permintaan bisa 40%, terutama konsumen dari industri mikro," kataya.

BISNIS.COM