Ramadan dan Lebaran, BI Sediakan Uang Rp 16,47 T di Jabar

Editor

Zed abidien

Ilustrasi mata uang rupiah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Ilustrasi mata uang rupiah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Bandung - Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat menyediakan Rp 16,47 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang berbagai pecahan saat Ramadan hingga Lebaran nanti.

“Ini adalah 153 persen dari perkiraan kebutuhan uang, artinya kita full siap di gudang kita,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Rosmaya Hadi K, di kantornya di Bandung, Senin, 6 Juni 2016.

Rosmaya mengatakan, persediaan uang masa Ramadan hingga Lebaran tahun ini lebih besar 14,1 persen dibandingkan tahun lalu. Pada momen yang sama tahun lalu, Bank Indonesia di Jawa Barat menyediakan Rp 14,7 triliun dan realisasinya Rp 9 triliun.

Persediaan uang yang disiapkan Bank Indonesia itu terdiri dari beragam pecahan. Yakni uang dengan nominal di atas Rp 20 ribu disediakan Rp 15,1 triliun, sementara sisanya Rp 1,2 trilun itu uang pecahan di bawah Rp 10 ribu.

Menurut Rosmaya, peningkatan kebutuhan uang pada momen Ramadan hingga Lebaran ini terkait dengan pembayaran gaji tambahan pegawai negeri , tunjangan hari raya karyawan, serta penukaran uang pecahan. “Menurut kami ini lebih dari cukup. Tahun lalu  yang dipergunakan Rp 9 triliun, sekarang Rp 10 triliun, tapi tetap di persediaan kita sediakan Rp 16 triliun,” kata dia.

Khusus untuk layanan penukaran uang yang biasanya marak jelang Lebaran, Bank Indonesia di Jawa Barat menggandeng 71 bank umum dan 21 Bank Perkreditan Rakyat. Lokasi penukaran uang pecahan itu tersebar di 154 kantor cabang bank, dan 23 kantor cabang BPR. “Di kantor Bank Indonesia sendiri tidak dilakukan pelayanan penukaran uang secara langsung pada masyarakat,” kata Rosmaya.

Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah, Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat Mikael Budisatrio mengatakan, pecahan besar dengan nominal di atas Rp 20 ribu yang disediakan pada Ramadan dan Lebaran tahun ini lebih besar dibanding tahun lalu, meningkat 18,7 persen. Jumah pecahan yang paling banyak disediakan nominal Rp 50 ribu, disusul Rp 20 ribu dan Rp 100 ribu.

“Pecahan kecil memang sedikit menurun, yaitu sekitar 21,6 persen. Tapi masyarakat jangan khawatir karena Bank Indonesia akan memenuhi berapa pun kebutuhan masyarakat,” kata Mikael.

AHMAD FIKRI