Saat Sahur dan Berbuka, Silakan Makan Cabai, tapi...

Editor

Suseno TNR

Ilustrasi cabai. ANTARA/M Agung Rajasa
Ilustrasi cabai. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.COJakarta - Saat menjalankan ibadah puasa, orang biasanya melakukan pantangan terhadap sejumlah kebiasaan. Misalnya saja mengkonsumsi makanan pedas. Sebab, banyak yang berpendapat, makanan pedas bisa memicu sejumlah penyakit. Namun pendapat itu dibantah Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Ari Fahrial Syam. 

Menurut Ari, orang berpuasa boleh saja mengkonsumsi makanan pedas saat sahur dan berbuka puasa. “Pada berbagai kesempatan, ada saja anjuran untuk mengurangi yang pedas-pedas, terutama saat sahur. Saya setuju untuk mengurangi tapi tidak perlu setop sama sekali,” kata Ari dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 5 Juni 2016.

Menurut Ari, cabai bisa dikonsumsi bila kita tidak mempunyai masalah dengan pencernaan. Saat berpuasa, aktivitas gerak dan minum relatif berkurang sehingga cabai akan membantu melancarkan buang air besar. 

Ari menuturkan, rasa pegal dan linu akan muncul di awal-awal perubahan pola tidur dan aktivitas sehari-hari saat berpuasa. Namun rasa pegal dan sakit kepala yang timbul akan berkurang setelah mengkonsumsi cabai. Hal itu disebabkan oleh adanya kandungan capsaisin—yang menyebabkan rasa pedas—pada cabai dapat bekerja sebagai analgetik.

“Manfaat capsaisin sendiri dapat meningkatkan nafsu makan, merangsang buang air besar, serta karena bersifat analgetik, juga membantu mengurangi sakit kepala,” ujarnya.

Dia menjelaskan, cabai kaya akan zat gizi, mengandung serat, vitamin C, vitamin A, mineral, dan anti oksidan, juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh sehingga proses pembakaran kalori lebih baik. Namun Ari menganjurkan konsumsi cabai tidak boleh berlebihan karena akan mencetuskan kambuhnya sakit maag.

Pada sebagian orang, kata Ari, cabai dapat merangsang diare. Sedangkan pada pasien yang memiliki penyakit ambeien, konsumsi cabai akan menimbulkan sensasi panas pada dubur, bahkan bisa merangsang terjadinya pendarahan.

“Cabai merupakan suplemen favorit bagi sebagian masyarakat dan mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan, tapi juga harus hati-hati dikonsumsi pada pasien dengan gangguan pencernaan,” ucapnya.

FRISKI RIANA

Baca juga:
Bunuh Diri Mahasiswa UI: 3 Alasan Kenapa Rahasia Ini Perlu Diungkap
Mahasiswa UI Bunuh Diri: Teman Kos Mulai Takut Karena...