Berat Badan Naik Saat Puasa Itu Tidak Sehat

Editor

Alia fathiyah

sxc.hu
sxc.hu

TEMPO.CO, Bandung - Menjelang bulan puasa terjadi perubahan pada konsumsi makanan yang masuk ke tubuh. Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Asep Ahmad Munawar, mengungkapkan, jelang puasa sebaiknya seseorang melakukan persiapan. Hal ini disebabkan, ada pola makan yang selama sebelas bulan itu selalu berkala, sedangkan saat puasa otomatis mengubah waktu makan dengan buka dan sahur.

“Seharusnya, saat berpuasa, terjadi pengurangan asupan makanan sekitar 10-20 persen ke dalam tubuh. Hal ini tentu seharusnya berdampak pada penurunan berat badan. Namun jika saat puasa bertambah, maka harus dipertanyakan kembali apakah puasa yang Anda lakukan sudah sesuai anjuran gizi atau belum. Lantaran gejala itu kurang baik,” ujar Asep Ahmad Munawar kepada Tempo, Kamis, 2 juni 2016.

Adanya kenaikan berat badan, kata Asep, bisa jadi karena seseorang tidak mampu mengendalikan asupan makanannya ke dalam tubuh. Meski secara kuantitas, biasanya seseorang makan sehari tiga kali tapi saat bulan Ramadan hanya dua kali. Namun asupan makanannya pun perlu dikendalikan, kandungan protein maupun karbohidratnya mencukupi atau berlebihan.

“Puasa itu seharusnya menahan nafsu, tapi biasanya saat buka kita makan berlebihan. Senyawa lemak inilah yang bisa menjadi cikal bakal berbagai gangguan kesehatan, seperti gangguan pencernaan, kolesterol yang tinggi, dan termasuk kelebihan berat badan,” ujar Asep.

Agar menu santapan tetap seimbang dan berat badan tetap normal, perlu diatur asupan makanan ketika sahur dan berbuka puasa. 

“Tidak hanya nasi, Sebaiknya sayuran yang mengandung serat lebih banyak itu dikonsumsi pula ketika sahur. Agar serat yang ada bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga saat lambung kosong hingga 13 jam, Anda tetap tidak kehilangan energi dan bisa melakukan aktivitas seperti biasa,” kata Asep. 

Namun, Asep pun memaklumi jika banyak orang yang tidak berselera saat menyantap makanan sahur akibat waktu yang berubah. “Saat buka puasa, sebaiknya hindari langsung makan nasi atau makanan berat. Biasakan buka dengan makanan atau minuman yang manis, lalu beri jeda selama beberapa menit sebelum akhirnya menyantap makanan berat, agar lambung tidak kaget dan Anda bisa terhindar dari gangguan pencernaan, atau kegemukan," katanya.

DWI RENJANI

Baca juga:
Bunuh Diri Mahasiswa UI: 3 Alasan Kenapa Rahasia Ini Perlu Diungkap
Mahasiswa UI Bunuh Diri: Teman Kos Mulai Takut karena...