BPLS Terus Kendalikan Lumpur Lapindo

Para pekerja membuat tanggul di sekitar tanggul lumpu Lapindo di Jalan Raya Porong, Sidoarjo (29/12). Penanggulan ini untuk mencegah luberan lumpur tidak masuk ke rel kereta api dan jalan raya. TEMPO/Fully Syafi
Para pekerja membuat tanggul di sekitar tanggul lumpu Lapindo di Jalan Raya Porong, Sidoarjo (29/12). Penanggulan ini untuk mencegah luberan lumpur tidak masuk ke rel kereta api dan jalan raya. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Juru bicara Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Khusnul Khuluk, mengatakan pihaknya terus mengendalikan semburan lumpur Lapindo agar tidak meluap ke luar tanggul, yang bisa mengganggu kelancaran perjalanan kereta api.

Menurut Khusnul, BPLS terus membangun tanggul guna mengarahkan aliran lumpur ke Sungai Ketapang. Selain itu, sudah dibangun satu kolam penampungan lumpur, yang dilengkapi sudetan ke arah Sungai Ketapang. “Semua itu kami lakukan agar lumpur tidak sampai meluber yang bisa mengganggu perjalanan kereta api,” katanya kepada Tempo, Sabtu, 4 Juni 2016.

Dia berharap yang sudah dan akan terus dilakukan BPLS bisa mengatasi luberan lumpur ke berbagai arah. Terutama ke arah rel kereta api yang berjajar dengan Jalan Raya Porong di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. “Insya Allah, arus mudik maupun arus balik Lebaran tahun ini tidak terjadi apa-apa,” ujarnya.

Sebelumnya, Executive Vice President PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daerah Operasi VIII Wiwik Widayanti mengatakan jalur lintasan rel kereta api di Porong masih menjadi titik rawan yang patut diwaspadai saat mudik Lebaran.

Menurut Wiwik, luberan lumpur akibat jebolnya tanggul penahan atau lumpur yang meluap karena debitnya melebihi kapasitas tanggul, bisa menggenangi jalur rel kereta api di tepi Jalan Raya Porong yang berada di bawah tanggul. “Kami harus waspada,” katanya kepada Tempo, Sabtu, 4 Juni 2016.

Wiwik menjelaskan, PT KAI sudah meninggikan rel kereta api hingga 60 sentimeter. Hal itu dilakukan guna mencegah genangan lumpur yang sewaktu-waktu terjadi. Peninggian rel kereta api dilakukan pascajalur Porong lumpuh selama dua pekan gara-gara terendam banjir dari lumpur Lapindo.

Dia berharap selama arus mudik dan arus balik Lebaran tidak terjadi luberan lumpur Lapindo. Kalaupun terjadi luberan, diperkirakan rel kereta api tetap bisa difungsikan. "Mudah-mudahan nanti sudah tidak terendam lagi, karena pengalaman tinggi luberan lumpur maupun banjir di Porong sekitar 50 sentimeter," ujar Wiwik.

EDWIN FAJERIAL

Baca juga:
Bunuh Diri Mahasiswa UI: 3 Alasan Kenapa Rahasia Ini Perlu Diungkap
Mahasiswa UI Bunuh Diri: Teman Kos Mulai Takut karena...