Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Untuk Ramadan 2016, musikus Glenn Fredly meluncurkan sebuah album berjudul “Hidayah”. Tak sedikit orang bertanya-tanya akan alasan penyanyi asal Maluku ini menggarap sebuah album yang bernapas Islami ini.
"Saya besar dalam tradisi yang terbiasa dengan keberagaman," ujar Glenn saat ditemui dalam peluncuran album “Hidayah” di Kemang, Kamis, 2 Juni 2016.
"Dari kecil, memori yang saya ingat saya enggak pernah bicara mengenai barrier agama, suku, atau ras. Kami bergaul apa adanya dan saya happy," ia melanjutkan. Terlebih, ia mengaku kakek buyutnya adalah seorang muslim dan opa-nya seorang Kristen, sehingga sikap saling toleransi sudah tumbuh dari lingkungan keluarga.
Glenn juga mengenang bagaimana suasana kampung halamannya, Maluku, ketika bersama-sama menyambut hari raya. "Kalau sambut Ramadan itu sama happy-nya dengan menyambut hari raya lainnya," ujarnya.
Penyanyi berusia 40 tahun ini juga ingat betul bagaimana ia melihat keharmonisan yang dimiliki oleh masyarakat di kampung halamannya tersebut. "Rumah ibadah sama-sama dibangun di Maluku. Bahan bakunya diambil dari desa Kristen. Tradisi itulah yang jadi salah satu inspirasi album ini dibuat," katanya.
Bukan hanya dari memori masa kecilnya, inspirasi terciptanya “Hidayah” juga muncul dari banyak hal yang terjadi saat ini. "Indonesia menjadi negara yang memiliki umat muslim terbanyak di dunia. Saya menilai, peradaban umat muslim akan muncul di Indonesia," katanya.
DINI TEJA
