Selama Ramadan, Resto di Bangkalan Baru Buka Pukul 15.00  

Suasana menjelang berbuka puasa di warung murah yang dilakukan ibu-ibu Katholik-Jember. TEMPO/Mahbub Djunaidy
Suasana menjelang berbuka puasa di warung murah yang dilakukan ibu-ibu Katholik-Jember. TEMPO/Mahbub Djunaidy

TEMPO.CO, Bangkalan - Rapat koordinasi lintas sektoral yang digelar di ruang serba guna Kepolisian Resor Bangkalan, Jawa Timur, sepakat, selama Ramadan, jam operasional restoran, rumah makan, dan warung dibatasi. Pengusaha kuliner atau pemilik warung baru boleh membuka usahanya pada pukul 15.00 WIB. "Tutupnya menjelang sahur," kata Kepala Polres Bangkalan Ajun Komisaris Besar Anisullah M. Ridha, Kamis, 2 Juni 2016. Selain Kapolres, rapat dihadiri Komandan Kodim, Kepala Satpol PP, Kepala Satuan Polres, Kapolsek, Ormas, dan pengusaha kuliner.

Menurut Anis, karena sudah disepakati bersama, dia berharap, tidak ada restoran, rumah makan, atau warung yang melanggar kesepakatan itu. Khusus warung-warung kecil, Anis menugaskan Kapolsek di 18 kecamatan mensosialisasikan kesepakatan tersebut. "Surat edaran bupati ini kalian fotokopi dan sebarkan ke warung-warung karena mereka tidak ikut rapat," ujarnya.

Namun, kata Anis, aturan ini tidak kaku. Polisi, Kodim, dan Satpol PP masih memberikan toleransi. Para pengusaha kuliner tetap diperbolehkan melayani makan di tempat untuk warga non-muslim dengan catatan warungnya ditutup tabir agar tidak vulgar dilihat masyarakat. "Kalau perlu dikasih tulisan: ‘melayani makan di tempat, tapi tetap harus setelah jam 3’," tuturnya.

Meski ada toleransi soal makan di tempat, sejumlah perwakilan pengusaha kuliner, seperti Rumah Makan Tera' Bulan dan Olle Ollang, menegaskan tetap tidak melayani makan di tempat. "Selama puasa, kami hanya melayani pesanan, jadi tidak butuh tabir," kata Gunawan dari Rumah Makan Tera' Bulan. Hal yang sama diungkapkan Abi dari Rumah Makan Olle Ollang.

Hanya pengelola Bangkalan Plaza yang menyatakan food court di mal Bangkalan itu akan tetap melayani makan di tempat dengan cara menyediakan ruangan khusus yang tertutup.

Kepala Satpol PP Bangkalan Ram Halili mengingatkan pengelola Bangkalan Plaza agar benar-benar menyediakan ruangan yang tertutup agar masyarakat tidak tahu kalau di dalam ada aktivitas makan. "Silakan usaha, tapi tetap jangan menodai Ramadan dan menghormati kearifan lokal," ucapnya.

Meski telah ada kesepakatan, Ram Halili menegaskan akan tetap memantau warungkuliner selama Ramadan. "Kalau melanggar, kami tindak," katanya.

MUSTHOFA BISRI