Menjelang Ramadan, Pesantren Lumajang Gelar Tanding Silat

Ilustrasi masjid. AP/Heri Juanda
Ilustrasi masjid. AP/Heri Juanda

TEMPO.CO, Lumajang - Pertandingan pencak silat digelar di Lumajang bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, Rabu malam, 1 Juni 2016. Pertandingan pencak silat tersebut digelar di Pondok Pesantren Nurul Ikhsan, Dusun Krajan, Desa Meleman, Kecamatan Yowowilangun.

Juru bicara pesantren, Mochamad Ridwan mengatakan kegiatan pertandingan pencak silat rutin digelar setiap tahun setiap menjelang puasa bulan Ramadhan. "Kegiatan itu untuk menyambut bulan suci Ramadan selain juga merupakan tradisi pesantren," kata Ridwan. Latihan bela bediri pencak silat, kata Ridwan, menjadi kegiatan yang wajib diikuti santri yang belajar Islam di pesantren ini. "Pencak silat merupakan kegiatan wajib santri."

Dia juga mengatakan dari latihan rutin itu, kemudian setiap menyambut Ramadan digelarlah pertandingan pencak silat antar santri. Pencak silat sudah diajarkan turun menurun di pesantren ini sejak 18 tahun lalu. "Tahun ini merupakan tahun ke-18 digelarnya pertandingan beladiri tradisional pencak silat," katanya. Pencak silat, kata Ridwan, tidak hanya untuk mempersiapkan santri membela dirinya saja tapi juga bela negara.

Tepat pada 1 Juni 2016 yang juga menjelang puasa Ramadan, kegiatan pertandingan pencak silat itu digelar. Pertandingan pencak silat antar santri ini diikuti oleh sekitar 100 santri pesantren Nurul Ikhsan. Ada beberapa kategori umur mulai dari 10 sampai 20 tahun dan remaja hingga dewasa. Pertarungan pencak silat ini seperti pertarungan bebas. "Tidak menggunakan pengaman," katanya.

Tetapi ada juri yang memimpin pertarungan. "Tidak hanya tangan kosong, tapi juga menggunakan senjata," katanya.

Senjata yang digunakan bisa clurit, pedang atau toya. Pertarungan pencak silat itu tidak menutup kemungkinan juga bisa menimbulkan cidera. "Namun ada aturan main yang perlu ditaati setiap peserta pertarungan," katanya menambahkan. Sportifitas dalam pertarungan juga wajib dijunjung tinggi oleh setiap petarung.

"Tidak ada dendam. Semua masalah selesai di ring," kata Ridwan.

Kegiatan pencak silat santri ini merupakan bekal membela diri serta membela kaum yang lemah. Kesombongan menjadi sikap yang harus dihindari para santri ini. Kegiatan pencak silat itu merupakan salah satu rangkaian acara menyambut datangnya puasa ramadhan. Selain digelar pertarungan pencak silat juga ada pertunjukan musik tradisional serta pelepasan burung merpati sebagai simbol pembersihan diri.

DAVID PRIYASIDHARTA