Tiket Kereta Mudik Ludes Terjual di Tanggal Favorit  

Editor

Juli Hantoro

Direktur PT KAI, Edi Sukmoro menggelar konferensi pers terkait tiket kereta untuk mudik lebaran di Stasiun Gambir, Jakarta, 29 April 2016. TEMPO/Mawardah
Direktur PT KAI, Edi Sukmoro menggelar konferensi pers terkait tiket kereta untuk mudik lebaran di Stasiun Gambir, Jakarta, 29 April 2016. TEMPO/Mawardah

TEMPO.COJakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan tiket kereta untuk perjalanan mudik sudah ludes terjual, terutama untuk tanggal-tanggal favorit pemudik.

“Berdasarkan data per Selasa, 31 Mei 2016, tercatat total 1.188.145 seat kereta api reguler dan tambahan jarak jauh dan menengah telah terjual dari total 2.692.756 seat yang disediakan PT KAI untuk angkutan Lebaran 2016,” kata Edi, saat melakukan pengecekan jalur kereta api lintas utara bersama dengan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan di Stasiun Cirebon, Rabu, 1 Juni 2016.

Tiket yang terjual habis itu untuk arus mudik pada 29 Juni hingga 5 Juli 2016. Adapun untuk arus balik mulai 9 Juli hingga 13 Juli 2016.

PT KAI menyiapkan 334 perjalanan kereta api reguler ditambah dengan 38 perjalanan kereta api tambahan selama arus mudik dan balik Lebaran 2016.

Puncak arus mudik diperkirakan akan mengalami puncaknya pada H-4 atau pada Sabtu, 2 Juli 2016 mendatang. “Sedangkan puncak arus balik terjadi pada Ahad, 10 Juli 2016 mendatang atau pada H+3,” kata Edi. 

PT KAI memperkirakan akan terjadi peningkatan total volume penumpang sebesar 5,5 persen dari 5.106.994 penumpang tahun lalu menjadi 5.387.538 penumpang pada masa angkutan Lebaran tahun ini.

Edi menambahkan, terdapat 214 titik rawan gangguan alam, baik itu rawan banjir, longsor, maupun ambles di lintas utara dan selatan kereta api di Pulau Jawa. “Titik rawan tersebut terus dipantau untuk meminimalisasi potensi gangguan bagi perjalanan kereta api,” kata Edi. Tidak hanya itu, pihaknya pun telah menyiagakan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) dan petugas yang berjaga 24 jam di titik-titik rawan tersebut.

Sementara itu, saat ditanyakan perlintasan kereta api yang tidak berpalang pintu, Edi mengungkapkan pihaknya pun bekerja sama dengan aparat keamanan di daerah untuk turut serta menjaga pintu-pintu perlintasan yang tak berpenjaga tersebut.

Vice President PT Kereta Api Daerah Operas (Daop) 3 Cirebon, Soeparno, menjelaskan, ada sebanyak 211 perlintasan sebidang di wilayah Daop 3 Cirebon. Dari jumlah tersebut, yang dijaga 70 perlintasan, tidak dijaga 121 perlintasan, dan perlintasan liar 20 perlintasan. “Kami pun menyiagakan sejumlah petugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban,” kata Soeparno. 

IVANSYAH