Mudik, Liburan Sekaligus Berburu Asisten Rumah Tangga

Editor

Rini Kustiani

Seorang wanita tua, ikut berunjuk rasa yang digelar oleh massa yang tergabung dalam Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (Jala PRT) di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta, 24 Maret 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Seorang wanita tua, ikut berunjuk rasa yang digelar oleh massa yang tergabung dalam Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (Jala PRT) di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta, 24 Maret 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Mencari asisten rumah tangga menurut sebagian orang seperti mencari jodoh. Rahmawati, 56 tahun, misalnya, hanya percaya pada pekerja rumah tangga yang dibawa dari kampung halaman kakaknya.

"Namanya Anisa, dia anaknya tetangga kakak saya di kampung. Saya ajak ke sini buat bantu mengasuh cucu," kata Rahmawati, saat ditemui Tempo di kawasan Gambir, Selasa, 21 Juli 2015.

Rahmawati yang baru tiba dari rumah kakaknya di Cirebon berujar tak pernah percaya dengan yayasan yang menjual jasa baby sitter. "Saya kapok, pernah kejadian baby sitter-nya malah mencuri," kata perempuan yang dipanggil nenek oleh Anisa ini. Selama perbincangan, Anisa yang masih berusia 19 tahun ini lebih banyak diam.

Rahmawati mengatakan lebih menyukai mencari jasa pekerja rumah tangga dari kampung halaman. Hubungan kekerabatan dianggap dapat membuat ikatan emosional yang baik.

"Kalau saya atau anak saya mau macem-macem, kan nggak bisa karena kenal keluarganya dan jaga amanah. Kalau dia mau macem-macem juga nggak mungkin, saya tahu rumah orang tuanya," kata dia.

Rahmawati mengatakan sudah ada satu pekerja rumah tangga yang diambil dari kampung kakaknya di Cirebon. "Saya suka sama kerjanya, rapi, bersih, enggak suka membantah, sopan, taat ibadah," kata dia.

Demi mengejar kebutuhan ini, Rahmawati rela pulang tak berbarengan dengan rombongan anak dan cucunya dari Cilacap. "Saya memang sudah rencanakan transit lebih lama di Cirebon tempat kakak saya, supaya bisa menjemput Anisa. Biasanya cuma mampir sebentar Lebaran hari kedua sambil kunjungi saudara yang lain, ini saya khusus mau kenal keluarga Anisa," kata dia.

Rahmawati terdengar kerap menasihati Anisa soal Jakarta. Sementara itu, Anisa yang terlihat canggung hanya tersenyum sambil sesekali berkata, "Iya nek." Rahmawati menuturkan akan menjaga Anisa seperti keluarga sendiri dan berharap Anisa dapat menjaga cucunya seperti adik sendiri.

DINI PRAMITA