Aceh Tengah Beri Hadiah Umrah Penghafal Quran

Editor

Erwin prima

Al Quran dari abad ke 19 dengan kertas Eropa dari masa Hindia Belanda di Museum Sri Baduga, Bandung, Jawa Barat, 3 Juli 2015. Naskah kuno dari abad 18 dan 19 tersebut dipamerkan dan dijaga di museum tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Al Quran dari abad ke 19 dengan kertas Eropa dari masa Hindia Belanda di Museum Sri Baduga, Bandung, Jawa Barat, 3 Juli 2015. Naskah kuno dari abad 18 dan 19 tersebut dipamerkan dan dijaga di museum tersebut. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Banda Aceh - Para penghafal Al-Quran di Aceh Tengah bakal mendapat kesempatan berangkat umrah ke Tanah Suci. Hal tersebut diungkapkan Bupati Aceh Tengah Nasaruddin ketika membuka musabaqah tilawatil Quran (MTQ) tingkat kecamatan di Kebayakan, Aceh Tengah, Selasa, 21 Juli 2015. 

Ada dua kategori penghafal Quran yang diberi kesempatan ini, yakni keluarga dan anak-anak, dengan tidak ada pembatasan jumlah hafalan. “Yang paling banyak hafalannya akan diberangkatkan umrah tahun ini. Juga pemenang MTQ keluarga,” kata Nasaruddin.

Mulai tahun ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah berkomitmen melaksanakan kegiatan yang belum pernah diselenggarakan sebelumnya. Kegiatan itu yakni MTQ keluarga serta pemilihan penghafal ayat Quran terbanyak dengan apresiasi tiket umrah.

Nasaruddin meyakinkan warganya, melalui keluargalah masyarakat Qurani dapat diwujudkan. Di antaranya dengan membaca, memahami, menghafal, mengamalkan, dan mendakwahkan Quran. "Makin banyak yang bisa baca Quran, semakin baik kondisi masyarakat. Yakinlah soal ini,” ujarnya.

Camat Kebayakan Aulia Putra mengatakan MTQ ini berlangsung selama dua hari dan diikuti 114 peserta dari 14 kampung di kecamatan tersebut. Rinciannya, 86 peserta MTQ kecamatan dan lima keluarga peserta MTQ keluarga yang terdiri atas 28 orang. Kegiatan ini juga diselenggarakan untuk menyemarakkan suasana perayaan Idul Fitri.

ADI WARSIDI