Susahnya Pipis di Tol Cipali  

Ledakan arus balik memasuki H+4 mengalami puncaknya dan mengakibatkan kemacetan hingga 20 kilometer di ruas jalan tol Cipali, 21 Juli 2015. Kemacetan terjadi mulai dari gerbang utama Cikopo, Purwakarta hingga kilometer 98 Kalijati, Subang. TEMPO /Nanang Sutisna
Ledakan arus balik memasuki H+4 mengalami puncaknya dan mengakibatkan kemacetan hingga 20 kilometer di ruas jalan tol Cipali, 21 Juli 2015. Kemacetan terjadi mulai dari gerbang utama Cikopo, Purwakarta hingga kilometer 98 Kalijati, Subang. TEMPO /Nanang Sutisna

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pemudik mengeluhkan minimnya toilet di rest area tol Cipali. Salah seorang pemudik, Yos Rizal, mengatakan, dalam perjalanan ke Jakarta dari arah Palimanan pada Senin lalu, hanya dua dari empat rest area yang toiletnya berfungsi. “Toilet di rest area KM 86 tak memiliki air yang mengalir. Air hanya menetes-netes," ujar dia.  

Bau pesing pun tercium karena banyak orang yang nekat buang air meski tidak ada air. Persoalan berikutnya adalah minimnya jumlah toilet yang membuat antrean pengguna memanjang hingga ruas jalan tol. Selain itu, “Karena rest area penuh, ada beberapa bus yang  menurunkan penumpang di pinggir tol untuk buang air,” tutur Yos.

Mantan Direktur PT Lintas Marga Sedaya, Steve Ginting, mengatakan minimnya fasilitas toilet di rest area di tol Cikopo-Palimanan disebabkan oleh pembangunan yang tergesa-gesa. Akibatnya, beberapa rest area belum sepenuhnya selesai dikerjakan. “Pemerintah maunya sebelum Lebaran rampung, padahal target kami September baru beroperasi,” ujar dia, saat dihubungi Tempo kemarin.

Menanggapi keluhan pengguna, Steve menuturkan, petugas Lintas Marga akan memeriksa ulang kondisi rest area. Ia juga berjanji bakal menyampaikan keluhan konsumen kepada mitra kerja sama yang mengelola rest area tipe A. “Pasti akan kami benahi,” ujarnya.

Rest area tipe A memiliki tempat peristirahatan yang luas dan fasilitas lengkap. Di dalamnya terdapat restoran, minimarket, ATM, stasiun pengisian bahan bakar umum, musala, dan toilet. Sedangkan rest area tipe B yang dikelola sendiri oleh Lintas Marga hanya menyediakan musala, minimarket, serta toilet.

Pantauan Tempo kemarin, kemacetan di gerbang utama Cikopo, Purwakarta, mencapai panjang 20 kilometer. Kendaraan mulai menumpuk dari Kilometer 77 atau pintu gerbang utama Cikopo hingga Kilometer 98 atau di dekat pintu keluar Kaliangsana, Kalijati, Subang. Kemacetan terus menjadi-jadi meski operator sudah membuka 15 gardu pembayaran dan pengambilan kartu terusan.  

"Kami mengimbau semua kendaraan yang akan menuju Jakarta agar keluar di pintu keluar Kalijati saja," kata Kepala Satuan Lalu lintas Kepolisian Resor Subang Ajun Komisaris Ridwan.

Hudaya Arryanto, Wakil Direktur PT LMS, membantah tudingan bahwa tempat peristirahatan di jalan tolnya belum siap. "Pembangunan jalan tol Cipali, termasuk rest area, telah sesuai dengan perencanaan dan tidak dilakukan dengan tergesa-gesa," katanya dalam keterangan yang dikirimkan kepada Tempo.co. Hudaya menegaskan, prasarana jalan tol Cipali telah sepenuhnya selesai dan beroperasi secara penuh. Dia mencontohkan, fasilitas yang disediakan di setiap rest area pun telah sesuai dengan standar kebutuhan yang diatur dan ditetapkan oleh pemerintah. 

Tol Cipali memiliki delapan rest area yang semuanya telah beroperasi. Pengendara bisa memanfaatkan fasilitasr rest area di sepanjang jalan tol Cipali, antara lain Empat (4) Rest Area Tipe A (besar) yang dilengkapi SPBU yang berlokasi di KM 102 arah Cirebon, KM 102 arah Cikopo, KM 166 arah Cirebon dan KM 164 arah Cikopo. Empat (4) Rest Area Tipe B (kecil) yang berlokasi di KM 86 arah Cirebon, KM 86 arah Cikopo, KM 130 arah Cirebon dan KM 130 arah Cikopo.

Fakta itu bertentangan dengan yang ditemukan Tempo saat menjalani arus balik pada Senin 21 Juli. Bau pesing dan sulit mendapatkan air. Hal itu dibenarkan oleh Hudaya. Gangguan itu sempat terjadi di rest area kecil di KM 86 yang  sempat terjadi kekurangan pasokan air karena banyaknya pengguna. "Untuk itu, LMS mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Masukan dari para pengguna sudah ditindaklanjuti dengan penambahan portable toilet, penambahan tandon air ribuan liter, dan pengisian air secara terus-menerus dengan 4 (empat) truk tangki air," ujar Hudaya.

DEVY ERNIS | NANANG S. (PURWAKARTA)