Kendali Arus Balik Jalur Selatan Pindah ke Tol Cileunyi  

Antrian kendaraan pemudik digerbang pintu keluar Tol Cileunyi, Jawa Barat, 15 Juli 2015. Memasuki H - 2 lebaran jalur mudik selatan arah tasikmalaya dan garut padat merayap. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Antrian kendaraan pemudik digerbang pintu keluar Tol Cileunyi, Jawa Barat, 15 Juli 2015. Memasuki H - 2 lebaran jalur mudik selatan arah tasikmalaya dan garut padat merayap. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, pengendalian arus balik jalur selatan dipindahkan ke gerbang tol Cileunyi. “Posko beralih di Cileunyi yang akan mengatur manajemen lalu lintas,” kata dia di Bandung, Selasa, 21 Juli 2015.

Dedi beralasan, arus kendaraan dari Nagreg menuju Cileunyi bakal mengalami percepatan. Ruas jalan dari Nagreg misalnya, yang satu lajur akan dibesar bertahap hingga maksimal empat lajur saat memasuki jalan tol Cileunyi. “Ada percepatan di sini,” kata dia.

Dedi menjelaskan, puncak arus balik kendaraan diperkirakan akan terjadi malam ini, Selasa, 21 Juli 2015, karena mayoritas sudah masuk kerja pada Rabu besok. Lonjakan arus balik sudah terjadi sejak Senin malam, 20 Juli 2015. “Data kami di posisi jam 21.30 WIB itu pergerakan per jamnya itu 1.434 kendaraan yang melintas di Cicalengka, baik itu roda empat dan roda dua,” kata dia.

Sejumlah lokasi sudah dipetakan sebagai lokasi titik macet di jalur selatan. “Di Nagreg, Limbangan, Lewo, Simpangtiga Malangbong, daerah Pamoyanan, Gentong, itu yang menjadi titik simpul kemacetan, tapi kami sudah lakukan koordinasi,” kata dia.

Lokasi lain yang jadi titik macet ada di rest area di jalan tol Cikampek. Pengguna jalan tol yang lelah setelah mencapai Cikampek kemungkinan akan beristirahat dulu di rest area di Kilometer 62 yang merupakan pertemuan arus kendaraan yang lewat tol baik dari selatan maupun dari utara.

Dedi mengatakan, lonjakan arus mudik kemungkinan akan terjadi lagi pada Sabtu, 25 Juli 2015. “Anak sekolah sudah masuk Senin, sehingga Sabtu kemungkinan tinggi juga tapi untuk pemudik lokal dari Bandung menuju Garut atau Tasik,” kata dia.

Evaluasi sementara arus mudik relatif lancar. Terutama di rute jalur utara yang banyak tertolong jalan tol Cipali. Dedi mengatakan, arus mudik masih terpantau padat hingga H+2 Lebaran di Cikopo. “Kalau melihat data H+2 tinggi di selatan, di utara yang ke jalur lama Pantura mengalami penurunan,” kata dia.

Menurut Dedi, pemudik pengguna kendaraan pribadi meningkat, terutama roda dua yang terlihat signifikan jumlahnya pada Lebaran tahun ini. “Data di sepuluh terminal di Jawa Barat seperti di Bogor, Leuwipanjang, Cicaheum, Garut, dan lain sebagainya terjadi penurunan,” kata dia. “Itu berarti signifikan masyarakat beralih moda, trennya di roda dua dan angkutan pribadi.”

AHMAD FIKRI