Ini Alasan Dokter Menyarankan Pemudik Memanfaatkan Rest Area

Pemudik menyantap hidangan berbuka puasa di area parkir tempat peristirahatan (rest area) Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Subang, Jawa Barat, 13 Juli 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pemudik menyantap hidangan berbuka puasa di area parkir tempat peristirahatan (rest area) Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Subang, Jawa Barat, 13 Juli 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.COJakarta - Ikatan Dokter Indonesia memberi sejumlah pesan kepada pemudik. Pertama, Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Kamaruddin Askar mewanti-wanti para pemudik agar beristirahat cukup sebelum berangkat. "Paling tidak tubuh membutuhkan waktu sekitar enam jam untuk beristirahat," katanya kepada Tempo, tiga hari lalu.

Menurut Kamaruddin, pemudik dengan mobil sebaiknya bergantian menyetir. Prinsipnya, satu pengemudi tak boleh bertugas lebih dari enam jam. Sebab, dia melanjutkan, lewat dari rentang itu, kondisi tubuh menurun dan konsentrasi mudah hilang, sehingga membahayakan diri dan penumpangnya. "Terlebih saat perjalanan mudik waktu tempuh bisa dua kali lipat perjalanan normal," ujarnya.

Berita terbaru:
1 Syawal: JK Yakin Kompak Jumat, tapi Ada Loh Lebaran Kamis
Ribut Polisi Vs KY, Buya Syafii: Negara Gali Kubur Sendiri! 

Jika sudah lelah, Kamaruddin menyarankan agar para pemudik memanfaatkan tempat-tempat istirahat. "Manfaatkan untuk merelaksasi otot kaki, leher, dan tangan agar segar kembali," katanya. Saban rehat, dia melanjutkan, ada baiknya buang air kecil meski tidak pengin-pengin amat. Soalnya, kepadatan arus mudik bisa membuat prediksi waktu meleset, termasuk untuk mencapai peturasan berikutnya. Antisipasi seperti itu, dia melanjutkan, menghindarkan kita dari risiko infeksi saluran kencing yang muncul akibat kelewat lama menahan hasrat buang hajat.

Di tempat istirahat, biasanya, orang juga jajan. Kamaruddin meminta pemudik memperhatikan asupannya. "Sebaiknya, hindari membeli makanan dan minuman di pinggir jalan karena kebersihannya bisa tidak terjaga," ujarnya. Kalau membawa makanan dari rumah, pilih makanan kering supaya tidak gampang basi.

Terakhir, dia menyarankan pemudik dengan penyakit kronis seperti kencing manis dan asma untuk menyediakan obat-obatan yang rutin dikonsumsi di tempat yang mudah terjangkau. "Obat-obatan lain seperti antidiare, sakit kepala, dan maag juga perlu disediakan," kata Kamaruddin.

NUR ALFIYAH

Baca juga:
Budi Waseso Dinilai Sudutkan Syafii, Muhammadiyah Dihina?
Gubernur Gatot Bisa Seperti OC Kaligis, Lalu Siapa Evy? 
Menegangkan, Pesawat Ini Mendarat di Tengah Jalan Raya