Salat Lail di Masjid Ini Lebih Ramai Ketimbang Istiqlal

Seorang remaja mesjid membersihkan halaman Masjid Raya, Makassar, Kamis (19/7). Jelang bulan Ramadhan, pengurus masjid mulai membersihkan dan mempercantik masjid untuk memberi kenyamanan pada umat Islam yang akan beribadah selama bulan puasa. TEMPO/Iqbal Lubis
Seorang remaja mesjid membersihkan halaman Masjid Raya, Makassar, Kamis (19/7). Jelang bulan Ramadhan, pengurus masjid mulai membersihkan dan mempercantik masjid untuk memberi kenyamanan pada umat Islam yang akan beribadah selama bulan puasa. TEMPO/Iqbal Lubis

Menjelang pukul 01.00 Wita, suasana masjid makin ramai oleh jemaah. Beberapa pengurus masjid pun mulai sibuk mengarahkan jemaah, seperti Ambo Sakka yang sudah menjadi pengurus sejak 1995. Saat salat malam dimulai, kipas angin dinyalakan, lampu-lampu dipadamkan, hanya ada dua lampu kecil yang berada dekat mimbar dan lampu taman yang menyala. Suasana dibiarkan redup untuk membuat jemaah lebih khusyuk dalam beribadah.

Salat lail di Masjid Raya Makassar ini sudah menjadi tradisi. Selain tahajud, ditambahkan salat tasbih, taubat, hajat, dan ditutup dengan witir. “Sebelumnya hanya tahajud,” kata Abdul Malik Assiraj, imam Masjid Raya Makassar.

Menurut Abdul Malik, sebelum 1996, salat lail tak digelar setiap malam. Itu pun jemaahnya hanya sekitar dua saf. Tapi dari tahun ke tahun, jemaahnya semakin banyak. “Kalau malam ke-27, jemaah bisa sampai ke Jalan Bandang,” ucap dia.

Malik menambahkan, tahajud delapan rakaat ditempatkan sebagai salat pembuka. Untuk jamaah yang datang terlambat, masih bisa mengikutinya 4 atau 2 rakaat. Menurut dia, tak ada syarat khusus untuk melaksanakan salat lail. “Jika tidak sempat atau susah tidur sebelum melaksanakan salat lail pun masih tetap bisa ikut.”

Kenapa dipilih 10 malam terakhir, kata Ustad Muh Syahril, konon Nabi Muhammad, sebagaimana dijelaskan dalam beberapa hadis, menguatkan ikat pinggangnya banyak-banyak pada malam-malam ganjil 10 hari terakhir. Walaupun lailatulkadar itu bisa saja terjadi pada malam ke-21, ada juga ulama yang meyakini lailatulkadar turun pada malam ke-27.

Syahril, yang juga wakil imam Masjid Raya, mengatakan salat lail adalah salat sunah yang hanya bisa dilaksanakan pada malam hari dalam bentuk tarawih dan tahajud. 

MUHCLIS ABDUH | IRMAWATI