Malam Takbiran, Polisi Sarankan Warga Jakarta Tak Konvoi

Sejumlah umat Muslim melakukan pawai malam takbiran di Jalan Penghibur, Makassar, (9/9). Takbir keliling dengan konvoi bermotor memadati seluruh ruas jalan protokol di Makassar. TEMPO/Fahmi Ali
Sejumlah umat Muslim melakukan pawai malam takbiran di Jalan Penghibur, Makassar, (9/9). Takbir keliling dengan konvoi bermotor memadati seluruh ruas jalan protokol di Makassar. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO , Jakarta: Kepolisian Daerah Metro Jaya melakukan rapat koordinasi terkait dengan pengamanan malam takbiran. Pada perayaan malam takbiran nanti, kepolisian mengimbau agar warga tak melakukan konvoi secara berlebihan.

"Intinya kami mendukung perayaan malam takbiran. Tapi jangan sampai kegiatannya mengganggu kamtibmas dan ada pelanggaran hukum," kata Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian Rabu 15 Juli 2015.

Menurut Tito, kegiatan berbau konvoi beberapa kali berakhir menjadi tawuran. Contohnya adalah kegiatan sahur on the road dalam beberapa pekan terakhir.

Karenanya, kata Tito, demi keamanan bersama, pihaknya menyarankan agar kegiatan takbiran tak dilaksanakan di jalanan. "Kami anjurkan kegiatan dilakukan lebih tertib, hikmat dan khusyuk," ujarnya. Misalnya dengan melakukannya di masjid atau lapangan yang sudah ditentukan.

Jika tetap ada kegiatan takbiran di jalan, Tito mengatakan anggotanya akan melakukan penertiban. Apalagi jika ada warga yang melakukan pelanggaran hukum.

"Anggota kami sebar di jalan protokol. Kami upayakan agar tidak terjadi kepadatan di jalan. Jika ada yang melanggar, kami lakukan penindakan tegas," ujar Tito.

Untuk pengamanan malam takbiran, kepolisian menurunkan sebanyak 6.600 personel yang disebar di titik-titik keramaian. Polisi pun menentukan 69 titik yang menjadi titik pengawasan dimana yang menjadi perbatasan dengan Tangerang, Depok dan Bekasi.

NINIS CHAIRUNNISA