Pembagian Zakat Bos Kapal Bangkalan Ricuh

Warga berdesakan untuk mendapatkan pembagian zakat mal di Masjid Al Irsyad, Surabaya, (5/8). Hampir 1500 warga tidak mampu dibagikan Zakat Mal. TEMPO/Fully Syafi
Warga berdesakan untuk mendapatkan pembagian zakat mal di Masjid Al Irsyad, Surabaya, (5/8). Hampir 1500 warga tidak mampu dibagikan Zakat Mal. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Bangkalan - Acara pembagian zakat mal di rumah pengusaha kaya Rohli Pateni di Desa Lajing, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, diwarnai kericuhan, Selasa, 14 Juli 2015. 

Ribuan orang yang rata-rata perempuan lanjut usia berdesakan dan saling dorong untuk mendapat amplop dan paket sembako dari bos kapal pesiar PT Marinaio Prima Sukses yang kantornya berada di Jakarta itu. "Saya sudah tiga jam di sini, tapi belum dapat juga," kata Sutiknah, warga Desa Pangeranan, Kecamatan Kota Bangkalan. 

Sejumlah perempuan lanjut usia dan anak-anak menangis karena terimpit di tengah kerumunan warga yang berebut untuk menuju barisan depan. 

Beruntung, warga yang terlibat aksi saling dorong bisa ditenangkan polisi yang menjaga jalannya pembagian zakat. "Saya memang buru-buru, soalnya belum menyiapkan hidangan berbuka di rumah," kata Sutiknah.

Rohli mengatakan dalam pembagian zakat kali ini dia menyiapkan sekitar tiga ribu paket sembako. Para penerima zakat, kata dia, merupakan warga miskin yang dipilih dari berbagai kecamatan. "Ini agenda rutin tahunan," katanya.

Rohli menuturkan sengaja menyalurkan sendiri zakatnya agar kesuksesannya di Jakarta bisa dirasakan langsung oleh masyarakat miskin di desanya. "Ini momen berbagi kebahagiaan dengan tetangga," ujarnya.

Acara pembagian zakat ini juga menyebabkan kemacetan panjang di jalur mudik pantai utara Kabupaten Bangkalan karena penyelenggara tidak menyediakan tempat parkir yang memadai bagi ribuan penerima zakat. 

MUSTHOFA BISRI