Malam Takbiran, Harga Daging Sapi Bisa Tembus Rp 140 Ribu  

Ilustrasi daging sapi. TEMPO/Aditia Noviansyah
Ilustrasi daging sapi. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.COBandung - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, harga daging sapi merangkak naik. Di Kota Bandung, harga daging sapi menyentuh Rp 120 ribu per kilogram. Harga ini terbilang cukup tinggi.

Seorang pedagang daging sapi di Pasar Cihaurgeulis, Kota Bandung, Sudarsana, mengatakan kenaikan harga komoditas utama perayaan Idul Fitri ini meroket naik sejak seminggu lalu.

"Perkiraan saya pasti naik lagi malam takbiran bisa sampai Rp 140 ribu (per kilogram)," kata Sudarsana saat ditemui Tempo, Senin, 13 Juli 2015.

Ketika harga daging sapi meningkat, Sudarsana melanjutkan, permintaan juga meningkat. Jika setiap hari dia hanya mampu menjual tidak lebih dari 1 kuintal, kini Sudarsana mampu menjual 2 kuintal.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Elly Wasliah tidak membantah adanya kenaikan harga pada komoditas daging sapi. Namun, menurut dia, harga yang ada saat ini masih terbilang wajar. "Kenaikannya belum 30 persen," ujar Elly.

Lebih lanjut, Elly menambahkan, kenaikan harga daging sapi terjadi karena distribusi terhambat. Sapi-sapi potong Australia yang didatangkan dari pusat pembesaran di Lampung dipastikan tidak boleh masuk Pulau Jawa pada H-5 Lebaran.

Agar kenaikan harga daging sapi tidak sampai 30 persen atau Rp 130 ribu per kilogram, Elly mengatakan pihaknya telah meminta dua rumah potong hewan (RPH) di Kota Bandung menambah jumlah sapi potong setiap hari.

"Pemotongan harus mengikuti kebutuhan masyarakat. RPH setiap hari memotong 220 ekor, tapi menjelang H-2 kita minta agar pemotongan ditingkatkan sampai 600 ekor setiap hari. Kalau ada temuan kenaikan harga, kita akan cek stok-stoknya," tuturnya.

Berbeda dengan daging sapi, harga kebutuhan bahan pangan lain, salah satunya telur, justru turun dari harga biasa Rp 21 ribu menjadi Rp 20 ribu. "Harga beras naik Rp 200, daging ayam Rp 2000," ucapnya.

PUTRA PRIMA PERDANA