Angin Kencang, Pengelola Suramadu Terapkan Buka-Tutup

Ribuan pemudik yang menggunakan roda dua memadati loket tiket dipintu tol Suramadu. TEMPO/Fully Syafi
Ribuan pemudik yang menggunakan roda dua memadati loket tiket dipintu tol Suramadu. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Kecepatan angin di Jembatan Nasional Suramadu kembali mengalami peningkatan pada Senin, 13 Juli 2015. Fluktuasi kecepatan angin ini membuat PT Jasa Marga selaku pengelola Jalan Tol Suramadu mengimbau pemudik agar berhati-hati saat melintas di jembatan sepanjang 5,4 kilometer tersebut.

Dari pantauan Tempo sepanjang hari ini, terdapat ribuan kendaraan yang menyeberangi  Suramadu. Peningkatan arus lalu lintas yang sebagian besar diisi pemudik dari Surabaya ke Madura ini dibarengi dengan meningkatkan kecepatan angin mulai sore.

Junaedi, 33 tahun, petugas keamanan Jasa Marga di Suramadu, mengatakan arus lalu lintas masih terkendali. Meski begitu, dia tetap mengimbau pemudik, khususnya yang menggunakan kendaraan roda dua, agar berhati-hati saat melewati jembatan itu.

"Kecepatan anginnya sangat fluktuatif. Kemarin kami tutup untuk lajur roda dua karena kecepatan angin mencapai 55 kilometer per jam," ujarnya. Pada Senin pagi hingga sore, kecepatan angin di Suramadu masih berkisar 30-40 kilometer per jam.

Walau embusan angin cukup kencang, kata Junaedi, Jasa Marga masih memperbolehkan kendaraan lewat. Namun bila kecepatan angin sudah di atas batas aman, pihaknya bisa sewaktu-waktu menutup jalan.

Karena itu, selama 24 jam pengelola Suramadu terus mengawasi pergerakan angin. Jika kecepatan angin lebih dari 40 kilometer per jam, lajur untuk kendaraan roda dua akan ditutup. "Seperti kemarin itu," ujarnya.

Namun bila kecepatan angin sudah lebih dari 60 kilometer per jam, Junaedi mengatakan, tak hanya jalur roda dua yang ditutup, tapi juga roda empat. "Penutupan lajur sifatnya situasional, tergantung pada cuaca di Suramadu," katanya.

Rozikin, 29 tahun, salah satu pemudik, berharap Jembatan Suramadu tidak ditutup. Namun dia memaklumi bila sewaktu-waktu pengelola Suramadu melarang kendaraan lewat demi keamanan lalu lintas. "Mudah-mudahan tidak ditutup lagi seperti kemarin, sebab kami bergantung pada jalan ini," katanya.

AVIT HIDAYAT