Kemenkes Saudi: Ramadan Saat Terbaik Berhenti Merokok  

ANTARA/Fahrul Jayadiputra
ANTARA/Fahrul Jayadiputra

TEMPO.CO, Riyadh - Kampanye melawan rokok pada bulan suci Ramadan oleh Kementerian Kesehatan Saudi Arabia mendapatkan respon positif. Hal tersebut disampaikan seorang pejabat senior di kantor Kementerian Kesehatan Saudi pada Ahad, 12 Juli 2015.

Ali Alwadey, Direktur Jenderal Program Pengawasan Tembakau di Kementerian Kesehatan Saudi, mengatakan mereka melancarkan program "Ramadan mubarak tanpa asap rokok" sejak pekan pertama bulan suci.

"Kami melancarkan program ini kepada seluruh lapisan masyarakat, sektor swasta, tempat-tempat umum, cafe, rumah makan, dan pusat perbelanjaan," ucapnya. Dia menambahkan, Ramadan adalah waktu terbaik bagi umat muslim meninggalkan rokok.

"Ada 54 klinik anti-rokok, termasuk 10 klinik mobil yang siap berkeliling di Kerajaan untuk mendatangi para perokok guna meninggalkan kebiasaannya."

Alwadey menjelaskan, Ramadan telah menciptakan lingkungan kondusif bagi para perokok untuk meninggalkannya, sebab mereka tidak bisa merokok dari subuh hingga magrib. "Hal itu tidak sulit bagi perokok untuk melanjutkannya di malam hari usai berbuka puasa hingga makan sahur."

Mengenai bulan suci ini, Alwadey mengatakan, "Tangan yang menyentuh al-Quran selama satu bulan, seharusnya menolak menyentuh tembakau.'

ARAB NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN