Musim Mudik, Pedagang Kuliner di Karawang Genjot Harga  

Tempo/Ni Luh Arie SL
Tempo/Ni Luh Arie SL

TEMPO.CO, Karawang - Bagi pemudik tujuan Jawa Tengah dan Cirebon dari arah Jakarta tidak perlu khawatir saat melewati Karawang. Pasalnya di sepanjang Jalan Tanjungpura berdiri ratusan warung tenda dadakan. Hampir setiap warung menyediakan terpal atau bangku sederhana untuk alas duduk.

Musim mudik Lebaran menjadi kesempatan bagi para pedagang kuliner  meraup untung.
Biasanya pendapatan pedagang naik sampai dua kali lipat karena harga makanannya sengaja dinaikkan.

Boan Bohari, 54 tahun, mengaku termasuk  pedagang yang selalu menaikkan harga setiap musim mudik tiba. "Iraha deui bakal rame kieu?  Soalna ngan sataun sakali (kapan lagi bisa seramai ini, kan hanya setahun sekali)," kata Boan kepada Tempo, Minggu malam, 12 Juli 2015.

Sejak sepuluh hari sebelum Lebaran Boan bejualan mi ayam dan es campur di Jalan Tanjungpura. Di hari-hari biasa dia berjualan di rumahnya. Saat berjualan di rumah omset pria asal Desa Bingle ini Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu sehari. Namun begitu warungnya dipindah ke Jalan Tanjungpura, omsetnya melonjak mencapai Rp 700 ribu hingga Rp 800 ribu sehari. "Kalau biasanya harga mi ayam Rp 7 ribu, di musim mudik ini saya naikkan jadi Rp 8 ribu. Es campur dari Rp 5 ribu menjadi Rp 7 ribu," kata dia.

Hal yang sama dilakukan oleh Novan Setiawan, 19 tahun, dan Naya, 23 tahun, kakak beradik penjual makanan dan  minuman ringan. Saat membeli sebotol teh kemasan, Tempo harus membayar Rp 8 ribu. "Untuk membuat tenda saya keluar modal Rp 800 ribu. Modal buat beli barang dagangan Rp 700 ribu, belum termasuk bayar listrik Rp 12 ribu. Wajarlah kalau harganya saya naikkan," kata Novan.

Sulistiyo, 26 tahun, dan adiknya Sutikno, 25 tahun, termasuk pemudik yang singgah di warung tenda milik Novan. Ia berangkat dari Jakarta pukul tiga sore dan tiba di Karawang saat magrib.  Kakak beradik ini membatalkan puasanya dengan segelas teh manis panas dan sepotong roti. Namun Sutikno kaget saat hendak membayar.
"Mahal, mosok teh manis aja Rp 5 ribu," kata Sutikno.

HISYAM LUTHFIANA